Maluku, Upos.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Gurium, menggelar kegiatan Reses Ke-1 Tahun 2025 di Negeri Administratif Aran, Kecamatan Gorom Timur, pada Sabtu (5/4/2025). Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada wakil rakyat mereka.
Kunjungan reses yang berlangsung dalam suasana dialogis ini dihadiri perwakilan warga dari tiga negeri yang termasuk dalam Daerah Pemilihan (Dapil) Tiga, yakni Negeri Aran, Negeri Tuha, dan Negeri Bas tiga wilayah yang secara kolektif dikenal dengan sebutan Atuba.
Warga yang hadir memanfaatkan kesempatan ini untuk menyuarakan sejumlah permasalahan yang selama ini belum tertangani secara optimal oleh pemerintah daerah.
Dalam keterangannya kepada media, Abdul Gurium menyoroti dua sektor vital yang menjadi keluhan utama masyarakat kesehatan dan pendidikan.
Pria perawakan Gorom itu menyampaikan bahwa infrastruktur dan layanan publik di dua bidang tersebut masih belum memadai, khususnya di wilayah terpencil seperti Atuba.
“Salah satu persoalan krusial yang disampaikan warga adalah terkait keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu),” kata Gurium.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa secara administratif, Pustu di wilayah Atuba memang tercatat ada, namun secara fisik dan operasional keberadaannya tidak dapat dirasakan masyarakat.
“Bahkan kuota pegawai PPPK pada tahun sebelumnya sudah dialokasikan untuk Pustu Atuba. Tapi hingga kini, keberadaannya masih belum memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Ketimpangan ini, menurut Gurium, mencerminkan lemahnya pengawasan dan distribusi anggaran di tingkat daerah, khususnya dalam merealisasikan program-program pelayanan dasar yang menyentuh langsung kebutuhan warga.
Selain menerima aspirasi masyarakat, Abdul Gurium juga memanfaatkan momentum reses untuk memberikan edukasi singkat mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat.
Anak buah Ahmad Heryawan ini menekankan bahwa pembangunan kesehatan tidak hanya sebatas ketersediaan fasilitas medis, tetapi juga pada kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
“Edukasi kesehatan harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Tidak cukup hanya sekali atau dua kali. Kesadaran akan kesehatan diri dan lingkungan harus menjadi budaya di tengah masyarakat,” ujarnya.
Menurut Gurium, peran pemerintah daerah sangat penting dalam memastikan layanan kesehatan dan pendidikan tidak hanya terpusat di kota atau kecamatan besar, tetapi juga menjangkau desa-desa terpencil.
Sebagai Wakil rakyat dirinya pun berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi yang diterima selama reses kepada pihak eksekutif dan akan mengawal proses tindak lanjutnya melalui forum-forum resmi di DPRD.
Reses ini tidak hanya menjadi ajang temu sapa antara wakil rakyat dan konstituennya, tetapi juga menunjukkan komitmen Abdul Gurium dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat secara langsung. Dengan pendekatan yang humanis dan responsif, ia berharap dapat terus membangun kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif sebagai perpanjangan suara rakyat.
“Masukan dari masyarakat adalah bahan evaluasi sekaligus peta jalan bagi kami di legislatif. Kami tidak bisa bekerja dalam ruang kosong. Suara rakyat adalah kompas utama dalam merumuskan kebijakan,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Abdul Gurium mengukuhkan posisinya sebagai legislator yang tidak hanya hadir saat kampanye, tetapi juga hadir di tengah-tengah masyarakat ketika suara dan harapan mereka membutuhkan saluran untuk diperjuangkan.**Redaksi