Upos.id, Pangkep- Tim Program Kreativitas Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat (PKM PM) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin mengedukasi pelajar pulau satando untuk tanggulangi permasalahan lingkungan. Program PKM ini dilaksanakan selama tiga bulan dan telah dimulai pada agustus 2023. Permasalahan ini berangkat melihat wilayah marjinal pada umumnya dengan kompleksitas permasalahan wilayah pesisir pun amat begitu besar. Permasalahan itupun antara lain didominasi permasalahan ekologi dan lingkungan, ekonomi dan kesejahteraan sosial, kesehatan dan pendidikan, serta ragam permasalahan lain yang senantiasa mengintervensi ketentraman hidup masyarakat. Salah satu dari masalah tersebut yang demikian begitu mengancam masyarakat pesisir adalah tentang permasalahan ekologi yang didasari berbagai macam faktor yang memperparah dampaknya, antara lain dan paling utama adalah tingkat kesadaran masyarakat terhadap ancaman tersebut serta anggapan bahwa pemerintahlah yang seharusnya paling berwenang untuk menanggulangi hal tersebut, selain itu taraf serta muatan pendidikan yang ada dalam masyarakat melalui lembaga sekolah juga menjadi salah satu faktor yang mendasari hal itu yang mana pendidikan tentang kesadaran lingkungan sangat minim disajikan.
Berangkat dari hal itu lima mahasiswa UNHAS yakni Yusril, Rifqi, Sultan, Bella Harpiza, Kiki Nuriski yang tergabung dalam Tim PKM Pengabdian Masyarakat dengan nama tim Satando Environmental Care kemudian menggalang gerakan untuk melakukan ragam kegiatan kreatif bertempat di Pulau Satando, Desa Mattiro Baji, Kabupaten Pangkep. Ketua Tim PKM Yusril menyampaikan bahwa tujuan program ini adalah untuk menginternalisasikan kesadaran lingkungan terhadap siswa dan pelajar setempat.
“PKM ini bertujuan untuk menginternalisasikan kesadaran lingkungan terhadap siswa dan pelajar setempat. Dalam kegiatan itu tim ini mencoba untuk menyadarkan para pelajar tersebut untuk memahami bagaimana potensi yang ada di lingkungannya serta degradasi lingkungan akibat dampak pencemaran akibat aktivitas masyarakat. Kegiatan itu antara lain edukasi tentang lingkungan pulau, pendampingan kelas kreatif daur ulang dan potensi ekonomi sampah, serta kelas pelatihan advokasi bagi siswa dalam menyuarakan permasalahan lingkungan tersebut, dan terakhir diperkuat dengan latihan kepemimipinan maritim.” Ungkap Yusril yang juga merupakan pemuda asli satando ini.
Kegiatan ini disambut positif oleh pihak sekolah mitra kegiatan, yang mana kepala UPT Sekolah ( Pak Sabaruddin S.Pdi, I.M.Pd) menyampaikan bahwa kegiatan ini tentu penting bagi bukan Cuma siswa sekolah tapi juga masyarakat setempat, dan penting pula untuk kegiatan ini terus dilanjutkan oleh karena dampak yang diberikan cukup signifikan
“Selama kakak kakak mahasiswa ada disini saya sebagai Kepala UPT sangat mengapresiasi dan memang patut di acungi jempol untuk Program ini, kesadaran lingkungan tentulah sangat penting bagi masyarakat sebab permasalahan dan kerusakan lingkungan sudah sangat jelas jelas terjadi tapi terkadang mereka apatis. Maka dari itu sangat penting pendidikan aktual dan kesadaran yang seperti ini dihadirkan bagi siswa dan juga pada masyarakat, karena permasalahan ini pada dasarnya adalah masalah kita bersama” pungkasnya.
Pak Sabaruddin yang kerap di sapa Pak Sabar juga mengungkapkan tentang dampak dari program ini yang cukup positif kepada siswa. Iapun juga berharap agar program ini dapat didesign untuk berlanjut kendatipun para mahasiswa tim pengabdian ini sudah tidak ada lagi
“Dan sejak program ini berjalan saya melihat bagaimana siswa siswa saat ini secara berangsur angsur dan signifikan mulai menerapkan kedisiplinan terhadap penggunaan kemasan produk yang bisa menghasilkan sampah, mereka pun kini juga menjadi sangat tertarik membahas mengenai permasalahan permasalahan lingkungan sekitar. Saya berharap program ini tetap bisa dilanjutkan entahkah bagaimana designnya serta siapa pihak yang dilibatkan untuk tetap menjalankan program, karena program ini betul betul di butuhkan masyarakat”.