Upos.id, Maros – Mahasiswa Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Studi lapangan di kawasan Wisata Dolly, Desa Tukamasea, Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros (8/12/2022).
Adapun mahasiswa yang menggelar studi lapangan ini merupakan kelas mata kuliah sistem administrasi negara (SANKRI). Studi lapangan ini didampingi oleh Rizal Pauzi yang merupakan Dosen Administrasi Publik yang juga pengampu mata kuliah ini.
Studi lapangan di kawasan wisata yang dikelola BUMDEs karya bersama ini menghadirkan Narasumber Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Maros, Drs Idrus, M.Si, Korkab TPP P3MD Maros, Ir. Ashfar Amas, M. Si dan direktur Bumdes Karya Bersama, Ona Sitrawati Lewenussa.
Dosen Administrasi Publik FISIP Unhas, Rizal Pauzi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Dinas Pemberdayaan Desa (PMD) dan Pemerintah Desa Tukamasea menerima kunjungan lapangan dari mahasiswa Ilmu Administrasi.
“Studi lapangan ini penting agar mahasiswa bukan hanya memahami konsep tetapi juga praktek dan realitasnya di masyarakat. untuk case pada Desa, ini penting karena menjadi bagian sistem adminsitrasi level bawah yang bersentehuna langsung dengan masyarakat dengan berbagai fenomenanya” jelasnya.
Rizal menambahkan, Kita memilih Bumdesa Tukamasea karena merupakan salah satu Bumdes yang berhasil di Kabupaten Maros. tentunya kita dapat mempelajari bagaimana merintis dan mengembangkan potensi desa yang ada tentunya.
Sementara itu Kadis PMD Kabupaten Maros, Drs Idrus, M.Si menyampaikan apresiasinya atas kunjungan mahasiswa ini. Menurutnya, mahasiswa harus lebih aktif turun ke masyarakat untuk berkolaborasi. Desa ini memiliki berbagai potensi yang yang belum dioptimalkan.
“Ini untuk beberapa kalinya mahasiswa Unhas mengadakan berbagai kegiatan di Maros. tentu ini bisa memberi masukan nantinya untuk pengembangan Desa di Maros” jelasnya.
Syahrani Dwi Ningsih, Mahasiswa administrasi publik mengatan bahwa studi lapangan ini bagus dengan pemateri yang menyajikan tentang badan usaha milik desa itu seperti apa dan bagaimana harusnya bumdes itu berjalan khususnya di desa Tukamasea.
“Kita jadi paham bahwa proses membangun sebuah desa untuk bisa berkembang itu tidaklah mudah, diperlukan sdm yang memiliki tekad untuk memajukan desa yang ada di wilayah nya, seperti desa tukamasea sendiri yang awalnya merupakan desa terbelakang sekarang bisa menjadi acuan desa lain untuk berkembang dan untuk tempatnya juga sudah cukup bagus untuk di akses serta dikelilingi dengan pemandangan yang indah, kurangnya hanya di bagian kesulitan mengakses internet saja” jelasnya.
Hal senada seperti yang dijelaskan oleh Nurhaliza Octavia bahwa kawasan wisatanya menarik. selain itu juga kegiatan ini memberi wawasan seperti pengembangan Bumdes dan SDGS Deaa.
kegiatan studi lapangan ini juga dirangkaikan dengan FGD bersama dinas PMD dan Humanis FISIP UNHAS