BudayaOPINIDaeng Kebo: Nenek Penjual Sayur yang Menabur Harapan di Tengah Kesederhanaan

Daeng Kebo: Nenek Penjual Sayur yang Menabur Harapan di Tengah Kesederhanaan

Oleh : Laura Anesti Ayu Kirana ( Mahasiswa Ikom Unismuh)

Di pasar tradisional Minasaupa, Sengkang, ada seorang nenek bernama Daeng Kebo yang setiap hari menghidupkan sudut kecil pasar dengan senyuman tulus dan cerita kehidupan yang menyentuh hati. Meski usianya telah menginjak 50 tahun, Daeng Kebo tak pernah kehilangan semangat untuk berdiri di lapaknya dari pagi hingga malam, menjajakan sayuran segar sambil berbagi kehangatan dengan para pelanggannya.

Setiap pagi, saat matahari mulai memancarkan cahayanya, Daeng Kebo sudah bersiap di pasar dengan susunan sayur yang rapi. Ia bukan hanya pedagang biasa, tetapi sosok yang penuh cinta. Pelanggan sering mengingatnya karena kemurahan hatinya, memberikan potongan harga kepada pembeli yang kesulitan. “Rezeki itu bukan tentang berapa banyak yang kita dapat, tapi seberapa besar manfaatnya untuk orang lain,” katanya sambil tersenyum.

Penghasilan Daeng Kebo, meski tidak besar—hanya sekitar Rp500 ribu per bulan setelah dipotong modal—menjadi tumpuan hidup bagi dirinya dan keponakannya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Baginya, anak-anak ini bukan sekadar keponakan; mereka adalah harapan masa depannya.

“Saya ingin mereka punya kehidupan yang lebih baik daripada saya. Pendidikan itu penting, dan saya rela bekerja keras untuk itu,” ujarnya sambil merapikan lapaknya. Setiap lembar uang yang ia hasilkan terasa penuh makna, menjadi saksi perjuangannya untuk mewujudkan mimpi bagi orang-orang yang ia cintai.

Daeng Kebo hidup dalam kesederhanaan, tetapi ia tidak pernah mengeluh. Kedua anak kandungnya yang sudah berkeluarga sering memintanya berhenti bekerja, tetapi ia menolak. “Bagi saya, bekerja itu adalah bagian dari kebahagiaan. Bisa melihat orang-orang tersenyum saat membeli sayur di sini, itu sudah cukup,” katanya.

Di tengah segala keterbatasannya, Daeng Kebo selalu menyisihkan waktu untuk bercengkerama dengan pelanggannya. Banyak yang datang bukan hanya untuk membeli sayur, tetapi juga untuk mendengar kisah-kisah hidupnya yang penuh inspirasi. Ia percaya bahwa hidup harus dijalani dengan hati yang besar, meski tantangan datang silih berganti.

Meski tanpa bantuan dari pemerintah atau pihak lain, Daeng Kebo tetap teguh menjalani perannya sebagai pengasuh, ibu, dan kepala keluarga. Ia mengajarkan kita bahwa cinta keluarga dan ketekunan dapat mengalahkan segala rintangan.

“Setiap hari saya berdoa agar saya diberi kesehatan untuk terus menjaga anak-anak ini. Saya ingin mereka tumbuh menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang,” katanya penuh harap.

Kisah Daeng Kebo adalah pengingat bahwa harapan bisa tumbuh di tempat paling sederhana. Di sudut pasar Minasaupa, perjuangannya tidak hanya menyambung hidup, tetapi juga membangun masa depan bagi generasi yang ia sayangi. Dengan cinta, ia menunjukkan bahwa sekecil apa pun usaha, jika dilakukan dengan ketulusan, akan membawa cahaya harapan bagi banyak orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru