MAROS.UPOS.ID — Dewan Pendidikan Maros menjadikan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai fokus utama untuk agenda setahun kedepan. Dimana saat ini Maros saat ini tergolong mesih rendah, yani berada pada peringkat 11 dari 24 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang digunakan untuk melihat seberapa besar daerah tersebut (pemerintah) mampu mewujudkan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Kita harus akui IPM Maros masih dibawah IPM Provinsi SulSel. Ini tentu tugas kita semua bagaimana kita bisa bergotong royong meningkatkan IPM kita sebagai ukuran keberhasilan pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan” jelas Muhammad Nurjaya, Ketua Dewan Pendidikan Maros.
Nurjaya menjelaskan, Salah satu variabel mengukur IPM adalah pada aspek pendidikan yakni angka rata-rata lama sekolah dan Angka Harapan lama sekolah. Berdasarkan data yg ada bahwa di Maros saat ini lama sekolah anak2 kita rata2 hanya 7,7 tahun artinya bahwa anak2 kita hanya tuntas menyelesaikan studi di sekolah dasar (SD) dan terputus pada saat studi di SMP. Kalau kita kaitkan dengan kondisi infrastruktur sekolah dan aksesbilitas ke sekolah sudah cukup memadai namun faktanya dari 2016-2020 kita tetap berada dibawa IPM Propinsi Sulsel.
“Sekedar mengajak kita semua untuk lebih bijak melihat kondisi IPM Maros saat ini berdasarkan fakta yang ada terutama yang berkaitan dengan masalah pendidikan bahwa: (1) Jumlah sekolah relatif sudah cukup memadai (2) aksesibilitas jalan sudah sangat lancar (3) Rasio guru dan murid sudah cukup seimbang” jelas Doktor Administrasi publik ini.
Wakil Rektor Universitas Muslim Maros ini menjelaskan, agenda terbesar Dewan Pendidikan Kabupaten Maros adalah berkolaborasi dengan semua unsur baik pemerintah, dunia usaha/industri dan masyarakat untuk mendorong peningkatan IPM Kab.
“Maros secara signifikan agar kita bisa lebih sejahtera, religius dan berdaya saing sebagaimana Visi Pemda Maros Saat ini” jelas Wakil ketua IAPA Sulselbar ini.