BudayaOPINIDi Balik Lelah dan Air Mata, Perjalanan Pendiri Sultan Broiler yang Menginspirasi...

Di Balik Lelah dan Air Mata, Perjalanan Pendiri Sultan Broiler yang Menginspirasi dalam Menyulam Impian

Oleh: Abdurrahman Fathir Al Mubaraq

Upos.id, Lahir di Kolaka dari keluarga sederhana, ia tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang dan perhatian dari orang tua yang bekerja keras. Sebagai anak tunggal, ia terbiasa dimanjakan, dengan segala kebutuhannya selalu terpenuhi.

Namun, kehidupan yang serba cukup ini tidak membuatnya terlena. Justru dari sini ia belajar menghargai perjuangan orang tuanya. Setelah memiliki seorang adik laki-laki dan membangun rumah tangga, ia memutuskan untuk merantau ke Makassar bersama suami dengan tekad untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pengusaha.

“Sejak kecil, saya bercita-cita menjadi pengusaha. Orang tua saya adalah inspirasi terbesar. Mereka sangat pekerja keras, dan itu mendorong saya untuk mengikuti jejak mereka,” ujarnya. Tiga kata yang menggambarkan dirinya? “Visioner, berani, dan berkomitmen,” jawabnya tegas.

Masa kecilnya penuh kasih sayang, tetapi kebiasaan dimanjakan sempat membawanya pada kebiasaan boros. Kebiasaan ini bertahan hingga dewasa, sampai suatu saat ia mengalami pengalaman pahit: ditipu oleh teman yang ia percaya. “Momen itu menjadi titik balik dalam hidup saya. Dari sana, saya belajar untuk lebih bijak dan berhati-hati,” kenangnya.

Sejak kecil, ia sudah memimpikan menjadi seorang pengusaha. Ia memulai perjalanan bisnisnya dengan membuka satu toko ayam potong bernama Sultan Broiler, dengan hanya empat karyawan. Namun, perjalanan itu tidak mudah. Ia sempat menghadapi kebangkrutan akibat ditipu oleh seseorang yang sangat ia percaya. Meski terasa berat, pengalaman itu memberinya banyak pelajaran berharga.

Ayahnya menjadi sosok yang paling ia kagumi, seorang pekerja keras yang sudah menghasilkan uang sejak usia 17 tahun. “Dari ayah, saya belajar tentang ketekunan, kemandirian, dan pentingnya tidak pernah berhenti berusaha,” tuturnya penuh hormat.

Namun, hidup tidak selalu berjalan mulus. Tantangan terberat dalam hidupnya adalah kebangkrutan yang disebabkan oleh pengkhianatan dari teman yang ia percayai.

Rasa sakit itu tidak hanya mengguncang kepercayaannya pada orang lain tetapi juga pada dirinya sendiri. “Saya hampir menyerah ketika orang-orang di sekitar saya menganggap saya sudah gagal. Namun, melihat anak-anak saya yang masih kecil memberi saya kekuatan untuk bangkit. Saya sadar, saya harus bangkit demi mereka,” ujarnya dengan suara bergetar.

Dengan dukungan penuh dari suami, ia mulai menata kembali hidup dan usahanya. Ia belajar dari kesalahan masa lalu—menjadi lebih selektif dalam memilih orang yang dipercaya dan lebih disiplin dalam mengelola keuangan. “Pencapaian terbesar saya adalah membangun kembali usaha saya setelah kebangkrutan.

Kini, Sultan Broiler memiliki delapan toko dengan 40 karyawan. Melihat usaha itu berkembang lebih besar dari sebelumnya adalah kebanggaan tersendiri. Saya juga senang karena bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat kepada banyak orang,” katanya dengan senyum penuh syukur.

Ketika ditanya tentang kunci keberhasilannya, ia menyebut ketekunan, kemampuan belajar dari pengalaman, dan dukungan keluarga sebagai faktor utama. Ia juga menekankan pentingnya integritas dalam berbisnis, yang menjadi landasan kuat untuk mencapai keberlanjutan.

Dari semua pengalaman hidupnya, pelajaran terbesar yang ia dapatkan adalah pentingnya kesabaran dan kehati-hatian. “Hidup dan bisnis membutuhkan kepercayaan yang dibangun dengan hati-hati. Selain itu, kegagalan bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk bangkit dan memperbaiki diri,” katanya bijak.

Untuk generasi muda, ia berpesan: “Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses belajar yang akan membentuk karakter kita. Namun, bijaklah dalam membuat keputusan, kelola keuangan dengan hati-hati, dan pilihlah orang-orang yang dapat dipercaya dalam hidup maupun bisnis.”

Ia memiliki harapan besar untuk masa depan, baik untuk dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.

Ia ingin terus mengembangkan usahanya, menciptakan lebih banyak manfaat bagi masyarakat, serta memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. “Saya ingin menjadi contoh bahwa dengan tekad dan usaha, kita bisa bangkit dari tantangan apa pun dan meraih kesuksesan yang lebih besar,” tutupnya dengan penuh keyakinan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru