GOWA.UPOS.ID –Sejumlah orang tua murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Gowa mengeluhkan beredarnya surat pernyataan persetujuan risiko vaksin yang ditujukan kepada orang tua (ortu) murid.
Surat tersebut berisi tentang persetujuan ortu tentang risiko yang bisa ditimbulkan akibat vaksin kepada murid, dimana hal itu jelas-jelas dilarang Presiden Joko Widodo dalama pernyataannya melalui Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Tentu saja para orang tua banyak yang keberatan karena dianggap sebagai pemaksaan.
MB salah satunya. Orang tua murid salah satu SD di Kecamatan Bontomarannu, Gowa ini mengaku sangat tidak setuju adanya surat yang diberikan pihak sekolah. Dia menduga hal tersebut merupakan bentuk pemaksaan sekaligus upaya pihak-pihak tertentu untuk dari tanggung jawab.
“Sama saja ini dipaksa orang tua untuk terima risiko kalau-kalau nanti anak-anak ada apa-apanya setelah divaksin,” kesalnya, kemarin.
Bahkan, lanjut MB, pihak sekolah mengeluarkan pernyataan bahwa murid dilarang masuk sekolah jika tidak divaksin.
“Kami bukannya tidak setuju anak-anak divaksin. Silakan (divaksin), tapi kami tidak setuju adanya surat pernyataan menerima risiko pasca vaksin yang dikeluarkan pihak sekolah, artinya kan mau lari dari tanggung jawab, “terangnya.
Sama halnya dengan MA. Orang tua murid ini juga mengeluhkan surat pernyataan tersebut. Bahkan menurutnya, jika pihak sekolah atau dinas pendidikan tetap memaksakan untuk menandatangani surat yang beredar itu, artinya telah menentang perintah presiden.
“Sudah jelas presiden melarang pihak sekolah keluarkan surat seperti itu, kenapa masih beredar. Yang mana mau diikuti ini, pihak sekolah atau presiden?, ” ketusnya. (*)