BONE.UPOS.ID — Menyikapi isu dunia terkait invasi Rusia terhadap Ukraina, Anggota DPRD Sulawesi Selatan Andi Irwandi Natsir menyampaikan pesan perdamaian melalui kegiatan Sosialisasi Nilai-nilai Kebangsaan di Watampone, Sabtu 05/03/22.
Menggandeng komunitas muda kreatif, kegiatan tersebut menampilkan salah satu penyair muslim di Bone yakni Udztad Jibu dan duo acoustic Yaya dan Niken.
Lewat syairnya Jibu bercerita tentang puisi, musik, manusia dan kedamaian.
“Lagu dan puisi lahir karena kebutuhan akan rasa cinta dan keindahan sementara manusia adalah wujud pemilik kedua hal itu. Manusia pada hakikatnya mencintai kesejukan dan kedamaian bukan perang dan angkara. Hentikan perang karena merusak rasa kemanusiaan kita” seru Jibu dalam syairnya.
Menanggapi syair-syair tersebut, Andi Irwandi tampil mengutip bait penyair legendaris dari Lebanon, Kahlil Gibran. Berbalas puisi pun terjadi. Andi Irwandi sendiri memberikan apresiasi atas kreatifitas pemuda Bone mendesain kegiatan Sosialisasi kebangsaan dengan mahakarya para seniman Syair puisi, lagu dan live mural untuk mengirim pesan perdamaian pada dua negara yang bertikai.
“Sebelumnya saya lagi gak nyaman, dongkol sendiri, pesanka ticket u/ nonton Zidan dan Nabila live di Sidrap tapi gak jadi, eh pas sampai disini Vokalis kita Niken tadi tampil justru jauh lebih bagus suaranya dari Nabila Maharani, disini lebih asik ternyata penuh dengan pesan-pesan moral”, ungkapnya berseri-seri.
Lanjut Irwandi, menanggapi tema kegiatan. Menurutnya terkait konflik Rusia vs Ukraina bisa jadi pertanyaan dikepala masing-masing muncul perspektif siapa yang salah siapa yang benar, tetapi perang tetaplah perang korban akan berjatuhan dan mengancam keseimbangan peradaban dunia.
“Tetapi apapun itu yang namanya perang tak pernah bagus, siapapun yang menang tak akan pernah merasakan kemenangan sejati, yang akan korban adalah manusianya bukan hanya warga Ukraina, warga Rusia tetapi atas nama kemanusiaan, dan tentu saja perang itu merusak peradaban”, terangnya
Menutup sambutannya Andi Irwandi menyampaikan bahwasanya meskipun perintah kelembagaan (DPRD Provinsi) saat ini tema besarnya adalah Keagamaan tetapi dirinya tidak kuasa menolak keinginan yang muncul dari bawah, keinginan kaum muda kreatif mempersembahkan karya seni untuk mengkritik aksi kekerasan perang.
“Saudara semua, kegiatan sosbang kali ini sebenarnya bertema keagamaan tetapi rasa cinta kalian terhadap kedamaian menyentuh kami. Tetapi saya pikir momentum ini tepat, Udztad Jibu penyair top kita disini mewakili kita bahwasanya sesungguhnya Agama apapun di dunia ini pasti mencintai kedamaian”, tuturnya menutup pembicaraan.