Naik nya harga BBM akan berimbas pada naiknya sejumlah komoditas lain. Ini masuk rapor merah pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Ketua Umum DEMA KAMILAH IAILM Suryalaya tidak yakin pemerintah punya solusi jitu untuk mengendalikan harga kebutuhan masyarakat jika dalam beberapa hari kedepan akan naik disebabkan kenaikan BBM.
Buktinya, beberapa waktu lalu pemerintah kelabakan mengatasi lonjakan harga minyak goreng. Bahkan, upaya pemerintah untuk mengendalikan harga minyak goreng dengan kebijakan HET-nya pun gagal total.
“Kalau kebijakan menaikkan harga BBM itu karena tak mampu memberi subsidi dengan pertimbangan kondisi keuangan negara. Patut untuk dicoba jika pemerintah sekali-kali menurunkan gaji dan tunjangan semua pejabat negara dan karyawan BUMN yang gajinya diatas 3,5 Juta. Bukan terus terusan rakyat yang jadi korban.” Ucap Ridwan Ali Algifari (Ketua umum DEMA IAILM Surylaya).
Berkaca pada kondisi ekonomi masyarakat saat ini, pasca di landa Covid-19 yang berkepanjangan menyebabkan krisis ekonomi serta hancurnya UMKM karena sangat sulit bersaing.
“Ditengah masyarakat membutuhkan Pemerintah Indonesia saat ini, masyarakat di hadapkan dengan formula kenaikan harga BBM. Ini tentunya tidak sesuai dengan wacana Pemerintah mengajak masyarakat untuk memulihkan ekonomi, seperti merampok ditengah kebakaran. Pemerintah mempertontonkan ketidakberdayaan dan ketidakmampuan Pemerintah untuk hadir ditengah masyarakat Indonesia.” Tegas Ridwan Ali Algifari.
Oleh karena itu, dia meminta agar pemerintah membatalkan kebijakan menaikkan harga BBM. Ia juga meminta agar DPR selaku wakil rakyat kembali tegas dalam mengontrol kebijakan yang tak pro kepada rakyat.