MAKASSAR,UPOS.ID – Kobarasi lintas seni semakin marak dilakukan para seniman. Salah satu yang cukup sering dilakukan adalah perupa atau desainer visual dan sastrawan. Seperti kolaborasi yang menghasilkan lukisan ilustrasi karya Erica Hestu Wahyuni, di Rumahta’ Art Space, Rabu (7/6).
Lukisan Erica adalah respon atas Novel “Yang Menari dalam Bayangan Inang Mati” karya penulis muda perempuan, Ni Made Purnama Sari. Pameran Erica ini pun bertajuk Bali Iin A Book of A Memories.
Selain pameran ada sesi obrolan tentang proses kreatif dan perihal alih wahana seni. Menurut maestro lukis perempuan di tanah air ini. Proses pembuatan lukisan ilustrasi tersebut terbilang cepat sekitar sebulan.
” Jadi manuskripnya sudah selesai dan Made juga diburu deadline penerbit. Jadi prosesnya saya mendapat challenge di mana saya tak bisa membaca secara keseluruhan novel namun harus menangkap poin-poin penting kisah dalam novel. Jadi saya minta penulisnya membacakan terutama poin-poin penting novelnya itu,” ujar Erica.
Lukisan ilustrasi tersebut bergaya ilustrasi dengan warna-warna cerah seperti kuning, hijau dan merah maroon. Erica menyebutnya seperti lukisan anak-anak.Bagi Ni Made Purnama Sari tafsir Erica terhadap novelnya sudah pas, walaupun cerita dalam novel tersebut adalah kisah kelam trauma budaya di Bali akibat penggalakkan pariwisata.
” Saya kira mbak Erica sudah pas menampilkan kisah dalam novel tersebut dengan ilustrasi yang ceria. Karena ceritanya sudah kelam nah direspon oleh mbak Erica dengan ceria,” ungkap Ni Made.
Diskusi itu juga menghadirkan Nurbabdiansyah dosen fakultas Seni Desain Universitas Negeri Makassar. Juga ada pembacaan puisi Theoresia Rumthe dan pertunjukan musik Andi Sukrant dan Triroh.(#)