Oleh: Magfirah Rahmadillah Herman (Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Unismuh Makassar)
Upos.id, Di usia yang baru menginjak 16 tahun, Faris membuktikan bahwa anak muda memiliki potensi besar untuk berkarya sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat. Tinggal di kawasan Abdesir, Makassar, Faris menjalani peran ganda yang tidak biasa: sebagai barista mobile dengan brand **“Refill Coppi Shop”** dan driver ambulans untuk masyarakat sekitar. Perjuangan dan dedikasinya menjadi teladan bahwa kerja keras dan kepedulian sosial bisa berjalan beriringan, bahkan di usia muda.
Setiap hari, Faris berkeliling kota Makassar dengan sepeda motornya yang telah dimodifikasi menjadi gerai kopi mini. Ia membawa peralatan lengkap untuk menyajikan kopi berkualitas, mulai dari grinder hingga alat seduh manual. Dengan rute tetap yang mencakup Lapangan Syekh Yusuf, Boulevard, dan Minasa Upa, Faris melayani pelanggan yang tersebar di taman, lapangan, dan berbagai sudut jalan strategis.
Meskipun terbilang masih muda, Faris telah menunjukkan ketekunan yang luar biasa dalam menjalankan bisnisnya. Omzet yang ia raih per hari mencapai Rp600.000 hingga Rp700.000—angka yang cukup mengesankan untuk ukuran usaha kecil. Namun, bukan semata-mata soal keuntungan yang menjadi motivasi utama Faris.
Baginya, usaha ini adalah bentuk pembuktian bahwa anak muda juga bisa berdikari dan menjadi bagian dari roda perekonomian.
“Saya senang bisa bertemu banyak orang sambil menyajikan kopi. Ini bukan hanya pekerjaan, tapi juga cara saya belajar berkomunikasi dan melayani dengan baik,” ungkap Faris.
Selain sibuk sebagai barista mobile, Faris juga mengabdikan dirinya sebagai driver ambulans. Peran ini ia jalani dengan sepenuh hati, mendedikasikan waktunya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis atau transportasi darurat. Baginya, mengemudikan ambulans bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan hati untuk menolong sesama.
“Saya merasa bangga bisa membantu orang-orang yang membutuhkan. Rasanya seperti menjalankan tugas yang lebih besar daripada diri saya sendiri,” tutur Faris dalam wawancara pada 14 November 2024.
Meski jadwalnya padat, Faris tidak pernah mengeluh. Ia pandai membagi waktu antara menjalankan usaha kopinya dan menjadi driver ambulans. Bahkan, ia sering mengorbankan waktu istirahatnya demi melayani masyarakat.
Ketika ditanya tentang mimpi dan harapannya, Faris menjawab dengan penuh kerendahan hati. Ia bercita-cita untuk memiliki usaha kopi yang lebih besar di masa depan. Namun, tidak hanya itu, ia juga ingin terus membantu lebih banyak orang melalui perannya sebagai bagian dari layanan sosial.
“Saya ingin usaha kopi ini bisa berkembang, jadi saya bisa mempekerjakan orang lain dan membantu mereka mendapatkan penghasilan. Selain itu, saya juga ingin tetap bisa menolong masyarakat dengan cara apa pun,” kata Faris.
Di tengah hiruk-pikuk kota Makassar, sosok Faris menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk berkarya, berdikari, dan berkontribusi pada masyarakat. Dengan semangat yang ia miliki, Faris menjadi simbol anak muda yang optimis, pekerja keras, dan peduli terhadap sesama.
Kisah Faris mengajarkan bahwa kerja keras selalu membuahkan hasil, dan kepedulian terhadap sesama akan selalu memberi makna lebih dalam hidup. Di usia yang masih belia, ia telah memancarkan nilai-nilai positif yang tidak hanya menginspirasi teman sebayanya, tetapi juga masyarakat luas.
Dengan tekad dan semangat seperti ini, bukan mustahil jika suatu saat nanti Faris bisa mewujudkan impian-impiannya. Ia adalah bukti nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan hati.