Camat Mariso, Juliaman S.Sos mendampingi Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi dalam kegiatan penilaian lomba UMKM tingkat kota Makassar yang dilaksanakan di lorong wisata Hamburg jalan belibis Kelurahan Mariso Kecamatan Mariso, Rabu (02/03/2022).
Dalam sambutannya, Juliaman S.Sos menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan penilaian lomba UMKM tingkat Kota Makassar di wilayah kecamatan Mariso di wakili oleh Lorong Wisata Hamburg Kelurahan Mariso.
Juliaman menuturkan, pada hari ini ada 18 UMKM yang hadir dan di dominasi oleh UMKM lokal yang ada di lorong wisata Hamburg.
“Kedepan kami berharap ada peningkatan UMKM termasuk pelaku UMKM pemula agar bisa berkembang mengikuti pelaku UMKM yang sudah berpengalaman,” ucap Juliaman.
Lebih lanjut, Juliaman berharap ada bimbingan dari OPD dan SKPD kota makassar dalam pengembangan UMKM yang ada di wilayah kecamatan Mariso
Fatmawati Rusdi yang didampingi tim ahli kota Makassar, Dr. Naida dan Dr. Udin menyampaikan, bahwa ini hari kedua kami turun di lorong wisata Hamburg untuk penilaian UMKM.
Orang nomor 2 di Kota Makassar ini mengatakan, bahwa kehadiran lorong wisata diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat kita melalui adanya kegiatan – kegiatan UMKM ini. Salah satu usaha yang mampu bertahan adalah UMKM dan itu adalah usaha usaha kuliner.
Lebih lanjut, pada penilaian UMKM ini pihaknya turun menilai bukan cuma kulinernya saja tapi ada beberapa catatan penting untuk para pelaku UMKM di setiap lorong yang harus menjadi catatan buat kita.
“Adanya lorong wisata diharapkan hadirnya pelaku – pelaku usaha yang bisa di kembangkan atau naik kelas, tentunya untuk naik kelas itulah kami turun menilai karena dari tahun ke tahun sudah ada beberapa produk unggulan,” terang Fatmawati Rusdi.
Pihaknya mengungkapkan, keberagaman UMKM di setiap Kecamatan itu kita harapkan bisa hadir karena program pemerintah kota dengan 5.000 lorong wisata alhamdullillah per November ini hampir rampung 1.095 lorong wisata.
Selain itu, yang paling utama adalah aspek legalitasnya karena produk UMKM tidak kalah dengan produk UMKM di kecamatan lain bahkan di kabupaten lain serta di nusantara sekalipun.
Fatmawati menambahkan, bahwa yang perlu di lengkapi produk UMKM yang ada di lorong wisata yang sudah terkenal yaitu sertifikasi PIRT dan sertifikasi Halalnya serta kadaluarsa untuk menembus pasar.
“Dalam hal ini Dinas Koperasi siap mendampingi bahkan dari 50 OPD diminta melalui program lorong wisata untuk turun memetakan apa potensi yang ada di setiap lorong dan memberikan sosialisasi serta pendampingan sampai dengan bisa meningkatkan UMK yang ada di lorong tersebut,” tutupnya