Makassar – Selain dihuni oleh para pengurus muda, Gerakan Pemuda (GP) Al-Washliyah ternyata juga diisi oleh kader-kader mempuni, yang memiliki banyak ide dan gagasan progressif. Peduli pada kemajuan dakwah, kaum millenial, serta pengembangan intelektual dan gerakan kepemudaan di Sulsel.
Untuk mencapai hal tersebut. Sekolah Riset Alwaslhiyah dinilai menjadi salah satu model tawaran faktual, kaderisasi ala kekinian, yang ditawarkan Ketua GPA Sulsel, Edhib.
Hal itu disampaikan Alumnus Magister Administrasi Publik UNHAS tersebut, saat ditemui di salah satu warkop di Makassar, belum lama ini.
Kata Edhib, tawaran dan gagasan itu akan dibawa ke arena Muktamar ke-20, yang akan berlansung di Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Oktober 2022 mendatang.
‘’Jadi, selain target memenuhi kuota 7 daerah dari 24 kabupaten kota di Sulsel, sesuai arahan Ketua Umum. Agenda kita adalah membawa dan memperjuangkan gagasan ini ke pimpinan pusat,” katanya.
“Sekolah riset adalah sekolah yang akan membuat dakwah punya metodologi, akar basis yang terkonsolidasi kuat, rapi, terstruktur dan sistematis.’’ Edhib menambahkan.
‘’GPA dan Alwaslhiyah adalah organisasi inklusif, moderat dan humanis. Di Sulsel sendiri, Alhamdulillah beberapa waktu lalu. Kami bersama pengurus wilayah PW Al-Wasliyah telah melakukan berbagai pertemuan dan silaturrahmi, seperti memenuhi undangan silaturahmi lansung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB Sulsel)”. kata Edhib.
Termaksud membuka ruang diskusi, sekaligus silaturahmi dengan organisasi pemuda lainnya di Sulsel.’’ Kata Edhib saat ditemui di warkop Ewakopi, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Jum,at (16/7) Malam.
Harapan Edhib menyongsong Muktamar nanti, agar senantiasa pemuda. Al-Washliyah khususnya bisa senantiasa melanjutkan perjuangan para founding father, punya daya jelajah, dedikasi, kompetensi, dan pengabdian yang tinggi kepada masyarakat.
“Muktamar ini diharapkan dapat melahirkan tokoh-tokoh pemuda yang berkompeten dan berdedikasi tinggi untuk kemaslahatan ummat maupun negara kita yang sama-sama kita cinta ini” terang kandidat doktor Administrasi Publik itu.
Edhib menambahkan, untuk para calon ketua umum kami menawarkan gagasan kebangsaan pada mukhtamar ke XX. Adapun poinnya yakni pertama bagaimana peran pemuda selaku generasi penerus untuk terus melanjutkan tujuan founding father kita dan menanamkan Pancasila sebagai Philosopische Grondslag.
“Kedua, Menjadikan Gerakan pemuda Al-wahliyah sebagai salah satu Gerakan jihad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Amanah undang-undang dasar” pungkasnya.