NewsIbas-Puspa Diprediksi Tumbangkan Petahana di Lutim

Ibas-Puspa Diprediksi Tumbangkan Petahana di Lutim

Menurut data yang dirilis LSI Denny JA dari survei tatap.muka ini menemukan bahwa 51 persen pemilih menganggap petahana lemah dan bisa dikalahkan

MAKASSAR,UPOS.ID – Petahana Bupati Budiman Hakim dan wakilnya Mochammad Akbar Andi Leluasa Luwu Timur, terancam tumbang dalam pemilihan langsung kepala daerah 2024.

Hal ini disampaikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA saat merilis hasil surveinya di Makassar, Jumat 20 September 2024.

Menurut Fajar Moestar, peneliti LSI Denny JA dalam temuan survei yang dilakukan dari 2 – 10 September 2024, menemukan bahwa tingkat keterpilihan Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (Ibas-Puspa) 44,9 persen lebih unggul dari petahana Budiman-Akbar Andi Leluasa 39,2 persen dan disusul Isrullah-Usman diposisi terakhir 12,9 persen.

” Kecenderungan pemilih akan lebih memilih Ibas-Puspa terjadi setelah dalam survei kami menemukan persepsi pemilih di Lutim yang mengangggap bahwa Petahana yakni Budiman-Akbar Andi Leluasa lemah dan bisa dikalahkan,” ungkap Fajar.

Menurut data yang dirilis LSI Denny JA dari survei tatap.muka ini menemukan bahwa 51 persen pemilih menganggap petahana lemah dan bisa dikalahkan sementara sebaliknya yang mengganggap petahan masih kuat hanya 27 persen sisanya 21.5 mengaku tidak tahu.

Fakta mengenai pendapat pemilih Lutim yang menganggap petahan lemah dan bisa dikalahkan dalam Pilkada kali ini bila ditelesik lebih jauh ada temuan data yang mencengangkan seperti, sikap pemilih konstituen partai pengusung Petahanan yakni PDI-P dan Partai Golkar yang terbelah, seperti konstiuen PDIP yang menganggap Petahana lemah dan bisa dikalahkan sebesar 36,2 persen dan yang menganggap masih kuat 37,4 persen. Sementara konstituen partai Golkar sendiri yang menganggap petahan lemah dan bisa dikalahkan sebesar 37,5 persen dan yang menganggap masih kuat sebesar 38 persen. Diluar itu, seluruh konstituen partai di Lutim mayoritas menganggap petahana lemah.

Temuan lain adalah semua responden dari semua profesi mayoritas juga menganggap petahana lemah. Hal sama bila melihat hasil respenden gen Z dan milineal, hanya responden dari usia lanjut yang masih menganggap petahan masih cukup kuat.

” kami menemukan 5 alasan yang berkorelasi mengapa petahana lemah dan peluang Ibas-Puspa menumbangkan petahana sangat terbuka,” ungkap Fajar.

Kelima alasan itu yakni, pertama, walaupun petahana lebih dikenal dengan posisinya sebagai petahana tetapi ternyata tingkat kesukaan pemilih tidak selaras tingkat popularitas. Sebaliknya Ibas dengan tingkat popularitas yang juga tinggi (91,5%) berbanding lurus dengan tingkat kesukaan pemilih. Bahkan saat para calon wakil bupati, maka calon wakil bupati Puspa jauh mengungguli calon wakil bupati lainnya baik popularitas maupun kesukaan pemilih.

Konfrensi pers hasil temuan dan analisis A di Pilkada kabupaten Luwu Timur.

Belum lagi bila Puspa diasosiasikan dengan mantan bupati Thoriq Hustler maka masyarakat Lutim menilai kepemimpinan Hustler lebih berhasil (55,5%) dibandingkan petahana Budiman yang jauh dibawah pamor Hustler (28,2%).

Ketiga, persepsi personalitas calon bupati seperti kejujuran, dermawan, kepribadian menyenangkan, tegas, berwibawa hingga taat beragama, Ibas dianggap lebih unggul dari Petahana. Apalagi diantara calon wakil bupati, lagi-lagi Puspa jauh lebih unggul dari calon wakil bupati rivalnya.

Keempat, penantang petahana yang lebih punya peluang paling besar lebih dipilih dari petahana adalah IBAS-PUSPA (74,3%) sedangkan, Isrullah-Usman dipersespsi pemilih jauh lebih resisten (40,2%).

Kelima, mayoritas masyarakat Lutim menganggap kehidupan ekonomi selama kepemimpinan petahana tidak meningkat atau bahkan lebih buruk. Hanya 35,5 persen yang menganggap ekonomi mereka lebih baik.

” Dua bulan tersisa masih bisa berubah tergantung dari penetrasi kegiatan masing-masing kandidat,” pungkas Fajar.(#)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru