DAERAHKartu Merah: Stop Politik Kotor di Akar Rumput Muhammadiyah Parepare

Kartu Merah: Stop Politik Kotor di Akar Rumput Muhammadiyah Parepare

Opini Oleh: Fahrul Dason sebagai kader IPM kota Parepare (Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PW IPM Sulsel)

KH. Ahmad Dahlan pernah berkata, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah.” Kutipan ini menggambarkan perjuangan Muhammadiyah untuk menyebarkan Islam yang berkemajuan di masyarakat. Namun, hingga kini, tantangan utama yang dihadapi adalah ketidakmampuan akar rumput untuk mempertahankan independensinya sebagai organisasi. Sikap politik Muhammadiyah kemudian mengembangkan sikap politik non-partisipan. Sejak awal, Muhammadiyah berkomitmen menempatkan diri tidak berpolitik praktis.

Dengan mendekatnya pemilihan kepala daerah, seluruh masyarakat akan menentukan pilihan mereka. Setiap lima tahun, kandidat politik mendekati berbagai ormas, termasuk Muhammadiyah. Meskipun Muhammadiyah telah menegaskan posisinya sebagai organisasi independen dan apolitis, godaan untuk terlibat dalam politik praktis tetap ada. Muhammadiyah tidak melarang kader yang ingin berpolitik, asalkan tetap menjaga martabat dan nilai-nilai organisasi (Prof. Dr. H. Haedar Nashir, dalam pidatonya pada kegiatan Milad Muhammadiyah ke-111).

Namun, beberapa waktu yang lalu, akar rumput justru menjadi kendaraan bagi kandidat-kandidat Pilkada untuk menguatkan basis massa. Contoh terbaru di Parepare menunjukkan bagaimana politik dapat mempengaruhi akar rumput Muhammadiyah. Pada pengajian terpadu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lompoe, seorang bakal calon walikota memanfaatkan acara tersebut untuk membagikan buah tangan yang menunjukkan posternya terpampang jelas sebagai aktivitas politiknya. Hal ini menunjukkan betapa mudahnya acara keagamaan disusupi agenda politik, dan tragisnya, PCM Lompoe yang mewadahi pengajian tersebut termaktub rencana politis di dalamnya.

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Parepare harus lebih menguatkan lagi akar rumput dalam ijtihad kebangsaan kader. Dalam merebut hati masyarakat, juga harus bermartabat di ranah politik. Muhammadiyah memegang teguh politik adiluhung yang tetap menjaga citra dan nilai-nilai organisasi. Satu hal yang harus dipegang oleh masyarakat Parepare saat ini adalah “jangan pernah percaya dengan bahasa kekuasaan”.

Ranah pertarungan politik hari ini yang terjadi di kota Parepare membawa banyak kader Muhammadiyah terlibat secara personal di kontestasi Pilkada ke depannya. Berbagai perpecahan tidak jarang kita temukan di kubu-kubu kemenangan, tanam-tanam kepentingan, dan janji-janji kekuasaan atau bagi-bagi kue menjadikan orang sangat fanatik mendukung kandidat.

Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan, “alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain”. Akar rumput Muhammadiyah menjelang Pilkada cenderung mudah terprovokasi dan termakan emosi. Jika perpecahan internal terjadi akibat politik praktis di Muhammadiyah, hal ini sama sekali tidak layak disebut sebagai jihad politik.

Tidak ada salahnya jika sebagai anak ideologis Muhammadiyah mengingatkan atau menegur! bukankah Islam datang untuk menyampaikan kata kebenaran? bukankah politik keadaban artinya Muhammadiyah berupaya mengajak warga persyarikatan, baik politisi maupun non-politisi untuk tetap menjaga adab dan nilai-nilai organisasi tanpa gerakan politik praktis?

Seperti yang dilakukan PCM Lompoe! Tanpa menjatuhkan siapapun, tetapi tugas kita secara ijtihad kolektif agar nilai kemuhammadiyahan tetap terjaga di Kota Parepare, tentunya harapan kita semua bahwa kejadian seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Parepare dapat mengevaluasi tanpa terkecuali seluruh Pimpinan-pimpinan Cabang dan demi mengurangi perpecahan di internal kader yang ada.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru