Upos.id, Takalar- Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D, melakukan kunjungan kerja ke PT. Ismut Fitomedika Indonesia (IFI) Tbk, sebuah perusahaan herbal yang berlokasi di Takalar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (29/01/2025).
Kegiatan kunjungan Kerja tersebut bertajuk “Bersama membangun industri obat tradisional yang Unggul, Aman dan Berkualitas”. Kunjungan tersebut juga dirangkaikan dengan tinjauan langsung proses uji klinis terhadap dua produk herbal baru yang saat ini dalam tahap pengujian sebelum diproduksi secara massal. Dua produk herbal yang tengah diuji tersebut adalah obat untuk Tuberkulosis (TBC) dan Hipoalbuminemia (Hipoalbumen) yang dikembangkan sebagai inovasi berbasis bahan alami guna mendukung.
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Badan POM RI disambut langsung oleh Direktur PT. IFI Tbk, Dr. Mansur Ibrahim, M.Kes, beserta jajaran manajemen perusahaan.
Dalam pidato sambutan dan presentasinya, Mansur Ibrahim menyampaikan bahwa pihaknya sangat berterimakasih atas support dari Badan POM dan sehingga perusahaannya sampai di fase berkembang.
“Kehadiran badan POM Hari ini tentunya memberikan spirit dan semangat untuk kami, PT. IFI dan tentunya kami berharap Badan POM dapat terus membantu kami dan perusahaan sejenis lainnya, terus memperhatikan kami baik dari segi Regulasi maupun Uji Klinis”, Ujarnya.
“PT. IFI sampai saat ini berproses dalam perjalanan yang amat panjang. Visi kami adalah memajukan perusahaan untuk menghasilkan obat herbal yang berkualitas. Ada Banyak produk yang telah kami buat, seperti Ifalmin, Strovit, Fibrolivit, Revistro, dan lain sebagainya. Produk yang Kami formulasikan tersebut tentunya berdasar pada riset yang kami lakukan bahkan kolaborasi dengan mahasiswa”, lanjutnya.
Mansur Ibrahim juga menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus berusaha dan berinovasi dalam pengembangan produk herbal yang berbasis riset ilmiah yang sesuai dengan standar regulasi yang berlaku serta untuk masyarakat luas.
“Kami kedepannya akan terus berupaya berkontribusi untuk menghadirkan produk yang tentunya kami berapa dapat bermanfaat untuk masyarakat seluas-luasnya. Kami juga akan mengembangkan teknologi high pressure extraction agar hasil ekstrak dari obat-obat yang akan kami produksi dapat lebih maksimal dan efektif bekerja”, tutupnya.
Ketua Badan POM RI dalam sambutannya menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung pengembangan obat berbasis herbal yang aman dan berkualitas.
“Badan POM berkomitmen untuk mendampingi industri dalam menghasilkan produk yang tidak hanya inovatif, tetapi juga terbukti secara ilmiah dan memenuhi standar regulasi yang ketat,” ungkapnya.
“Tugas Kami sekarang adalah bagaimana mensupport produsen obat tradisional menjadi obat yang berdaya saing. Dari ribuan triliun aset untuk obat, 65 % berasal dari bahan-bahan biologi atau dari alam. Tidak lagi terlalu banyak mengandung bahan kimia sintetik. Artinya, produk biologi tersebut sangat penting dan harus kita kelola dengan baik karena alam di Indonesia ini telah menyediakan”, lanjutnya.
Diakhir sambutannya, Ketua Badan POM RI menegaskan bahwa tanggung jawab dan kegiatan memformulasikan obat adalah hal yang sangat mulia karena akan membantu masyarakat luas.
“Menghadirkan obat yang berkualitas, unggul, dan baik adalah suatu hal yang mulia terlebih lagi bahwa nama perusahaan ini, PT. IFI, itu diIlhami oleh ayat suci. Tapi alangkah lebih baiknya jika obat yang unggul dan berkualitas tersebut paling utama adalah dapat diakses oleh masyarakat luas dengan harga yang ramah. Kami juga saat ini ingin menghidupkan kolaborasi kampus perguruan tinggi di Indonesia, dengan perusahaan untuk membantu menciptakan formulasi dengan tujuan kemaslahatan masyarakat. Mudah-mudahan PT. IFI Ini bisa menjadi bagian dari proses perkembangan itu”, tutupnya.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan pengembangan obat herbal di Indonesia semakin maju dan dapat menjadi solusi dalam dunia kesehatan, khususnya dalam menangani penyakit yang masih menjadi perhatian nasional seperti TBC dan Hipoalbumen yang sedang diuji oleh PT. IFI saat ini.