Oleh: Nur’ Rahma (Mahasiswa Ikom Unismuh)
Hidup sering kali memberikan tantangan yang tampak tidak adil, namun kisah Muh Fajrin, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar, membuktikan bahwa ketekunan dan semangat pantang menyerah mampu mengubah segalanya. Dari seorang siswa yang sering dibully karena kondisi kesehatannya, kini Fajrin menjadi Duta Kampus, menginspirasi banyak orang.
Fajrin tumbuh dengan tubuh yang lemah karena sering sakit. Saat duduk di bangku SMP, ia kerap menjadi sasaran ejekan. Tak hanya teman sebaya, bahkan ada guru yang meragukan kemampuannya. Namun, hinaan itu tidak mematahkan semangatnya. Ia justru menyimpan tekad besar untuk membuktikan bahwa dirinya mampu meraih sesuatu yang lebih besar.
Pada 2017, di kelas 3 SMP, ia mencoba peruntungan di dunia hiburan dengan mengikuti ajang pencarian bakat di televisi nasional. Sayangnya, langkah ini malah membuatnya semakin sering dihina. Tekanan yang ia alami memaksanya vakum dari dunia hiburan.
Masa SMK menjadi titik awal kebangkitan Fajrin. Pada 2020, ia mengikuti lomba model pertamanya dan setahun kemudian meraih gelar Juara Favorit dalam ajang *Putra-Putri Gema Ramadan*. Setelah lulus SMK, ia memutuskan mengambil jeda dua tahun untuk fokus mengikuti berbagai ajang pageant dan kompetisi duta. Keputusannya ini membawa hasil gemilang.
Prestasi demi prestasi ia raih, seperti menjadi finalis Mister Tim Indonesia dengan penghargaan Best Top Model dan Best Intelligence. Pada 2022, ia menjadi Duta Wisata, dan setahun kemudian dinobatkan sebagai Putra Remaja Nusantara. Puncaknya, pada 2024, ia berhasil meraih gelar Duta Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.
Di balik kesuksesannya, Fajrin tetap menghadapi tantangan, terutama dari kondisi kesehatannya. Namun, ia tidak pernah menjadikan penyakitnya sebagai alasan untuk berhenti. Sebaliknya, hinaan masa lalu menjadi bahan bakarnya untuk terus berkembang.
“Banyak yang bilang saya beruntung menjadi Duta Kampus, tapi menurut saya ini bukan keberuntungan. Ini hasil kerja keras saya sendiri,” ujar Fajrin. Baginya, keberuntungan adalah perpaduan antara kesempatan dan usaha.
Ia juga menunjukkan sikap luar biasa terhadap orang-orang yang pernah merendahkannya. Setiap kali bertemu teman-teman lamanya, ia menyapa mereka dengan senyuman, menunjukkan bahwa dirinya tidak menyimpan dendam.
Kisah hidup Fajrin adalah bukti bahwa batasan dalam hidup hanya ada jika kita berhenti mencoba. Dari seorang yang sering dipandang sebelah mata, ia menjelma menjadi sosok inspiratif yang mengajarkan arti kerja keras dan keyakinan diri.
“Kesempatan tidak datang dua kali, tapi saya percaya kesempatan selalu hadir bagi mereka yang tidak pernah berhenti berusaha,” tutupnya.
Perjalanan Fajrin adalah pengingat bahwa di balik setiap hinaan dan tantangan, selalu ada peluang untuk tumbuh dan bersinar.