Maluku, Upos.id – Malam takbiran adalah momen penuh suka cita bagi umat Muslim, terutama di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Dentuman bedug, lantunan takbir, serta iring-iringan kendaraan mewarnai langit Kota Bula pada Minggu (30/3/2025) malam. Di tengah euforia tersebut, sosok Kapolres SBT, AKBP Alhajat, S.I.K., hadir langsung di lapangan memastikan masyarakat dapat merayakan dengan aman dan nyaman.
Baru beberapa hari menjabat sejak 27 Maret 2025, AKBP Alhajat tak ingin sekadar mengawasi dari balik meja. Ia turun langsung ke jalan, menyusuri titik-titik keramaian, memeriksa kesiapan personel, hingga memberi arahan strategis kepada anggotanya. Semangatnya tampak nyata bukan sekadar formalitas, melainkan komitmen kuat dalam menjaga keamanan di Bumi Ita Wotu Nusa.
Sebagai mantan Wakapolres Tanjab Barat, AKBP Alhajat telah terbiasa dengan tantangan pengamanan perayaan besar. Malam itu, dengan seragam dinas lengkap, ia memastikan personelnya siap menghadapi berbagai kemungkinan, mulai dari kemacetan hingga potensi konvoi kendaraan yang berlebihan.
Menyatu dengan Masyarakat, Membangun Kepercayaan
Bagi Kapolres, menjaga keamanan bukan sekadar tugas, tetapi bentuk pengabdian. Ia tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga berinteraksi langsung dengan warga. Di Kampoeng Ramadhan—sebuah kawasan kuliner dan bazar khas bulan suci—Kapolres menyempatkan diri berbincang dengan para pedagang dan pengunjung.
“Pengamanan ini bukan hanya tentang ketertiban, tapi juga memastikan masyarakat merasa nyaman dan terlindungi. Malam takbiran harus menjadi momen sukacita, bukan kekhawatiran,” ujar AKBP Alhajat.
Keseriusan Kapolres dalam menciptakan situasi kondusif juga terlihat dari strategi pengamanan yang diterapkan. Puluhan personel disiagakan di titik-titik strategis, sementara jalur alternatif telah dipersiapkan untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas. Tak hanya itu, Kapolres juga menginstruksikan patroli intensif oleh jajaran Polsek untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Mengutamakan Pendekatan Humanis
Dalam menjalankan tugasnya, AKBP Alhajat menekankan pentingnya pendekatan humanis. Personelnya diberi arahan agar tetap mengedepankan dialog dan imbauan persuasif dalam mengatur arus lalu lintas maupun menertibkan konvoi kendaraan.
“Tidak hanya pengamanan fisik, kami juga melakukan langkah preemtif dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban bersama. Sinergi antara kepolisian dan masyarakat adalah kunci utama menciptakan keamanan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dedikasi AKBP Alhajat ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Warga yang merayakan malam takbiran merasa lebih tenang, sementara para pedagang dan pelaku usaha di Kampoeng Ramadhan turut merasakan manfaat dari keamanan yang terjamin.
Sebagai pemimpin yang baru menjabat, langkah AKBP Alhajat dalam memastikan ketertiban malam takbiran di SBT menjadi cerminan kepedulian dan profesionalismenya. Bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun kepercayaan serta kedekatan dengan masyarakat. Langkah nyata ini menjadi awal yang menjanjikan bagi perjalanan kepemimpinannya di SBT, membawa harapan akan situasi yang lebih aman dan harmonis di masa mendatang.***Redaksi