Laskar Batupute satu suara menolak Pemerintah Daerah (Pemda) Gowa mengalih fungsikan Balla Lompoa sebagai cagar budaya, Sabtu (24/12/2022).
Aliansi Pemerhati Sejarah dan Lembaga Adat Kerajaan Gowa bertentangan dengan Pemda Gowa terkait pelestarian budaya. Pasalnya, diiketahui Balla Lompoa sebagai prasasti peninggalan terbesar yang digadang akan dijadikan sebagai cagar budaya dengan tujuan pengelola pengalihan fungsi oleh Pemda setempat.
Ketua Umum Laskar Batupute, Ibrahim mengatakan perlu ada persetujuan dari Keluarga Raja Gowa terkait peralihan fungsi tersebut.
“Karena hal itu merupakan tendensi pelemahan adat leluhur Kerajaan Gowa yang masih sanggup mengelolah budaya adat Gowa tanpa campur tangan pemerintah setempat,” katanya.
Ia pun menuturkan bahwa adat budaya Masyarakat Gowa harus dipertahankan dan diterapkan baik dari segi etos dan estetiknya serta benda sejarah yang sakral peninggalan oleh leluhur, tuturnya. Lebih lanjut, Bidang Advokasi Laskar Batupute Sulawesi Selatan (Sulsel), Ridwan Akku sangat menyayangkan keberpihakan itu.
“Cagar budaya bukan solusi untuk sebuah peninggalan leluhur yang ada di tanah Sulawesi meskipun menjadi pemanis, tujuan cagar budaya untuk memperkenalkan budaya secara internasional namun tendisi pelemahan serta pengikisan serta kehilangan marwah budaya akan menjadi ancaman bagi masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia pun menegaskan bahwa, secara kelembagaan Laskar Batupute Sulsel menolak pengalihan fungsi Balla Lompoa menjadi cagar budaya, jika hal tersebut tidak diindahkan maka yakin dan percaya masyarakat yang cinta akan peninggalan leluhur akan melakukan tindakan yang pastinya mereka anggap benar, tutupnya.