MAROS, UPOS.ID — Mungkin hanya terlihat sederhana. Beberapa lembar kaos berwarna hitam bertuliskan “Pemuda Keren Itu Toleran dan Anti Radikalisme”. Melalui Kaos tersebut, KNPI Maros sedang mengkampanyekan gerakan pemuda toleran dan anti Radikalisme.
Sekretaris KNPI Maros, Rizal Pauzi, mengatakan, kampanye kaos ini untuk menginterupsi, bahwa toleransi bukan hanya sekadar imbauan, melainkan menjadi gerakan.
“Kita telah banyak menerima imbauan agar dapat bersikap toleran, tetapi gerakan atas torelan yang sederhana dan real belum begitu membumi,” katanya.
Lanjut Rizal, pada tahun 2021 ini, Maros dicoreng oleh insiden tertangkap dan ditahannya warga yang diduga terlibat jaringan terorisme, bahkan dua diantaranya merupakan ASN.
“Ini mengindikasikan bahwa toleransi dan anti Radikalisme hanya sekadar slogan semata,” ujarnya.
Rizal Pauzi memang kerap menggunakan kaos sebagai instrumen kampanye gerakan. Gerakan Maros Kota Literasi juga awalnya dikampanyekan oleh Rizal melalui Kaos yang disebar ke beberapa tokoh/penggiat literasi.
Hingga saat menjabat sebagai Sekretaris KNPI Maros, Rizal kerap mengarahkan diskusi publik terkait Literasi serta workshop merancang kebijakan Maros Kota Literasi di komplek Grand mall Maros.
Pada momen Natal, saat ini, kata Rizal, toleransi harusnya menjadi gerakan bersama. “Mari jaga kebersamaan dan kekeluargaan, bukan cuma ucapan,” tandasnya