Upos.id, Makassar – Dalam rangka meningkatkan keterampilan mahasiswa mengembangkan media pembelajaran berbasis digital, Tim Matching Fund Kedaireka Universitas Bosowa melaksanakan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah dalam mengembangkan game edukasi. ( 02/10/22)
Ahmad Swandi yang merupakan salah satu pelaksana Matching Fund kedaireka menuturkan, sengaja mendatangkan pakar teknologi Pendidikan dari Kemendikbud agar mahasiswa mendapatkan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang mereka tidak dapatkan di perkuliahan.
Para Peserta yang berasal dari Mahasiswa telah mendapatkan pelatihan kurang lebih selama 2 bulan oleh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta dosen Teknologi Informasi untuk mengembangkan game edukasi dan animasi.
Selain itu Tim Matching Fund Kedaireka juga mendatangkan pakar teknologi Pendidikan, Bentar Saputro dari Balai Guru Penggerak (BGP) Jawa Tengah untuk menjadi instruktur dalam pengembangan media pembelajaran digital.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan di Gedung II Universitas Bosowa dan berlangsung selama 4 hari (23 september-26 september) yang dihadiri oleh 25 mahasiswa dari berbagai program studi seperti Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, PPPKN, Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, IPA.
Kegiatan ini terlaksana atas Kerjasama Universitas Bosowa dengan Lembaga Pendidikan Permata Bunda melalui program Matching Fund Kedaireka 2022 yang mendapatkan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi.
Meskipun sebelumnya mahasiswa telah mendapatkan pelatihan selama 1 bulan lebih mengembangkan game dan animasi pembelajaran yang diajarkan langsung oleh dosen-dosen universitas bosowa, dia menuturkan bahwa semakin banyak aplikasi yang dapat digunakan dan dikenal oleh mahasiswa semakin bagus sehingga dihasilkan variasi game yang cukup banyak.
Kepala departemen Inovasi Universitas Bosowa itu juga menuturkan bahwa pemateri yang didatangkan memiliki kapabilitas dan pengalaman yang cukup lama dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis digital yang telah banyak digunakan oleh guru dan siswa di seluruh Indonesia.
Pemateri juga memiliki pengalaman sebagai pelatih game edukasi dalam berbahai program Kemendikbudristek. Sebagai luaran dalam kegiatan ini, setiap mahasiswa diwajibkan menyelesaikan pengembangan game edukasi yang nantinya dapat diunduh melalui playstore atau aplikasi lainnya.
