UPOS.ID Pilkada Morut kian mendekat masing-masing parpol mulai berhitung untuk menang sebagai fitrah dalam persaingan. Kemenangan mengantarkan parpol pada penguasaan dan bagian dari pendukung pemerintah terpilih, tak hanya itu kemenangan justru menjadikan akses kepentingan jauh lebih mudah untuk didapat. Tujuan lebih menjanjikan akan tercapai dan juga akan maksimal kalau ingin membangun kekuatan jangka panjang.
Santer pasangan Delis-Djira lebih dilirik dan diperhitungkan sebagian besar partai politik yang memiliki kursi di Morut ini dikarenakan pasangan Delis-Djira hampir menyentuh angka 80% sebagian besar elit partai politik di Morut menyatakan bahwa hampir bisa dipastikan di Pilkada nanti kemenangan mutlak akan jatuh pada pasangan Delis-Djira yang nyaris tiada saingan.
Beberapa lembaga survei seperti LSI dan Profetik Institute yang membuka hasil survei nya secara publik memperlihatkan bahwa pasangan Delis-Djira kokoh diangka 75% begitupun dengan beberapa lembaga survei. Sehingga sudah dapat disimpulkan bahwa elektabilitas pasangan Delis-Djira mustahil lagi turun dari angka 75% meskipun bila menyentuh angka 70 atau dibawahnya masih terbilang sangat kuat.
Dinamika pilkada di Morut sedikit diwarnai dengan hadirnya pasangan Jeffisa Putra-Ruben Hehi, partai politik yang punya kursi yang turut berada disamping pasangan ini adalah Golkar dan Nasdem. Sepertinya kesungguhan pasangan Jeffisa-Ruben mampu memikat pimpinan kedua partai tersebut, meskipun belum ada kepastian bahwa mesin partainya akan bekerja pada siapa. Pasalnya pada persaingan itu sendiri kemenangan yang didapatkan akan berdampak pada kerja keras mesin partai tidak menjadi sia-sia, dan mengejar status sebagai partai pemenang—yang berada dibarisan pemerintahan.
Nampaknya tidak demikian dengan Golkar dan Nasdem, kedua partai ini masih percaya diri berada disamping pasangan Jeffisa-Ruben meskipun elektabilitasnya sangat tidak menjanjikan. Hasil survei Profetik Institute menunjukkan Jeffisa Putra hanya berada di angka 0,84 % nyaris jauh menyentuh angka satu persen. Pengamat Andi Hendra Dimansa menilai walaupun pasangan Jeffisa-Ruben bekerja keras ia hanya akan memperoleh elektabilitas di bawah 5%. Disisi lain, menurut Fadli Dason selaku peneliti mengatakan “begitupun dengan partai golkar sebagai pemenang di Pileg dengan perolehan 7 kursi bisa jadi akan terhempas dan tiarap di Pilkada”.
Dari lembaga survei LSI memperlihatkan angka elektabilisas Jeffisa Putra berada di posisi tenggelam sehingga dinilai sangat mustahil mencapai angka 5%. Kemudian disusul oleh Charta Politica yang baru saja memperlihatkan hasil survei menempatkan elektabilitas Jeffisa Putra di angka 0,80% menyentuh satu persen saja nyaris mustahil. Hasil-hasil survei tersebut menunjukkan bahwa angka elektabilitas Jeffisa terlampau darurat dan sekeras apapun bekerja tidak akan berdampak signifikan lagi karena Pilkada hanya tinggal hitungan hari maka tentu sungguh pekerjaan yang berat untuk menyusul posisi elektoral pasangan Delis-Djira.