BudayaMenemukan Oasis Seni Rupa yang Terlupakan Di Balik Keramaian Kota Makassar 

Menemukan Oasis Seni Rupa yang Terlupakan Di Balik Keramaian Kota Makassar 

Oleh: Muh.Fadlun (Bidang PIP PW IPM SUL-SEL)

Upos.id, Kota Makassar akhir-akhir ini menjadi sorotan dengan digelarnya Festival Komunitas Seni Media (FKSM) di Benteng Rotterdam. Namun, tersembunyi di balik kemeriahan acara tersebut, Makassar ternyata memiliki ruang seni rupa lain yang luput dari perhatian masyarakat. Terletak tidak jauh dari Pantai Losari, ruang seni rupa ini seakan terlupakan, padahal telah berdiri selama 11 tahun dengan izin Pemerintah Kota Makassar.

Tepat di balik Pantai Losari yang indah, terdapat sebuah ruang seni rupa yang keberadaannya hanya diketahui oleh segelintir orang Makassar. Ruang seni rupa ini berada di bawah keindahan pantai losari, dengan arsitektur yang unik dan menarik.

Saat melakukan kunjungan, saya menemui seorang seniman yang kerap menerima orderan lukisan di tempat ini. Pak Azis, panggilan akrab sang seniman, mengungkapkan bahwa ruang seni rupa ini telah berdiri sejak 11 tahun lalu dengan izin Pemerintah Kota Makassar.

Di dalam ruang seni rupa ini, pengunjung dapat menemukan berbagai karya seni klasik, mulai dari lukisan hitam putih hingga lukisan cat minyak. Harga lukisan di tempat ini pun terbilang terjangkau, yaitu Rp 150.000 untuk lukisan hitam putih dan Rp 1.500.000 untuk lukisan cat minyak.

Sayangnya, Pak Azis mengaku bahwa hanya segelintir orang saja yang datang untuk membeli atau sekadar mengagumi karya seni yang dipajang. Padahal, ruang seni rupa ini memiliki potensi untuk menjadi salah satu destinasi menarik bagi masyarakat Makassar.

Keberadaan ruang seni rupa ini menunjukkan bahwa Kota Makassar memiliki khazanah seni yang beragam, tidak hanya seni modern seperti yang ditampilkan dalam FKSM. Namun, tampaknya minat masyarakat Makassar terhadap seni klasik masih sangat kurang.

“Seni rupa juga perlu dilestarikan, namun selayaknya FKSM maka kadang ditemui seni rupa ini hanya sebagai bahan foto yang menarik saja” ungkap Pak Azis.

Kondisi ini menjadi ironis, mengingat ruang seni rupa ini telah berdiri selama 11 tahun dengan izin dari Pemerintah Kota Makassar. Seharusnya, keberadaan ruang seni rupa ini dapat menjadi salah satu destinasi bagi masyarakat Makassar untuk mengenal dan menghargai seni klasik.

Ruang seni rupa di balik Pantai Losari Makassar merupakan salah satu bukti bahwa kota ini memiliki kekayaan seni yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap seni klasik menjadi hal yang penting untuk dilakukan, agar ruang-ruang seni seperti ini dapat lebih dikenal dan dilestarikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru