BudayaMengenang Mochtar Pabbotinggi, Begini Tanggapan Budayawan Sulsel dan Intelektual Muda Bulukumba

Mengenang Mochtar Pabbotinggi, Begini Tanggapan Budayawan Sulsel dan Intelektual Muda Bulukumba

MAKASSAR,UPOS.ID – Tokoh intelektual dari tanah tempat ahli pembuat kapa Phinisi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Mochtar Pabbotinggi, wafat, 4 Juni 2023 di Jakarta. Sebelumya ia diketahui koma,  sabtu pagi, 22 April 2023, atau bertepatan dengan Idul Fitri 1444 Hijrian, karena serangan jantung.

Mochtar Pabbotinggi dikenal untuk dua hal, sebagai sastrawan dan sebagai ilmuwan ilmu politik. Bahkan ketika  bergelut sebagai peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang membuat ia lebih dikenal sebagai peneliti atau ilmuwan daripada penulis atau sastrawan.

Semenjak mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, Mochtar aktif di dunia kesenian baik, teater maupun sastra. Ia menjadi sutradara dan bermain drama di Teater Gadjah Mada. Juga pernah menjuarai deklamasi se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu,  Ia menulis puisi, esai, cerita pendek, dan artikel. Tulisannya itu dimuat di majalah dan surat kabar Pelopor Yogya, Basis, Horison, Budaya Jaya, Prisma dan Tempo. Tahun 1987 sejumlah puisinya dipilih Linus Suryadi AG dimuat dalam antologi puisi Tonggak 3.

Namun belakangan, pria kelahiran 17 Juli 1945 ini berkiprah sebagai peneliti bidang perkembangan politik nasional di LIPI. Walaupun begitu ia masih sempat meluncurkan buku novel Burung – Burung Cakrawala tahun 2013 silam.

Kabar meninggalnya tokoh cendikiawan asal Sulsel ini disampaikan oleh koleganya Yudi Latif. Kabar ini diteruskan pula salah satu kolega muda Mochtar dari Sulsel dan kerap berinteraksi saat masih wara-wiri di Jakarta, Moch Hasymi Ibrahim salah satu penulis dan pemikir kebudayaan di Sulsel.

Bagi Hasymi, berpulangnya Mochtar Pabbotinggi menimbulkan duka. Dalam kenangan terhadap Mochtar, Hasymi menilai Mochtar sedikit tokoh intelektual dari sulsel yang diperhitungkan di pentas nasional

“Pak Mochtar adalah cendekiawan yang berpikir jernih. Ia menilai situasi sosial secara obyektif dan apa adanya. Saya kira beliau tokoh Intelektual dibidang pemikiran Politik dari Sulsel yang diperhitungkan di pentas nasional terakhir dari Sulsel,” ujar Hasymi, Minggu 5 Juni 2023.

Walaupun berdarah Bulukumba, dan sudah menjadi warga ibukota Jakarta, tak cukup banyak terutama kalangan muda yang mengenal bahwa ia berdarah Bulukumba. Seperti yang didaku Anis Kurniawan – salah satu tokoh intelektual muda Bulukumba. Anis mengaku ia lebih dulu mengagumi Mochtar Pabbotinggi dari karya -karya pemikirannya terutama isu politik kebangsaan dan sastra kebudayaan.

“Saya kagum dengan ilmuwan yang juga respek dengan isu-isu nyata, tapi saya baru tahu belakangan bahwa beliau berasal dari Bulukumba,” ungkap Anis.

Sambung Anis, ia pun berkesempatan berbincang lebih intim dengan Mochtar saat mengantar tokoh ini dalam perjalanan Makassar-Bulukumba sekitar tahun 2004, saat Anis masih aktif di organisasi mahasiswa Bulukumba dan sedang menyelenggarakan seminar Kelautan.

” Momen tak terlupakan saat mendampingi beliau dari Makassar-Bulukumba, kami berdiskusi banyak hal. Lebih tepatnya saya menggali kedalaman ilmu pengetahuan beliau. Beliau seorang cendekia, dan mewakili segelintir sastrawan yang juga respek pada isu-isu demokrasi,” cerita Anis yang saat ini banyak bergelut dengan isu lingkungan dengan menjadi founder media lingkungan klikhijau.com

Anis pun mengaku berduka yang mendalam atas wafatnya Mochtar Pabbotinggi.(#)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru