Upos.id, Makassar – Sebagai rangkaian dari kegiatan Dies Natalis ke-63, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (UNHAS) mengadakan Talkshow bertajuk “Sharing Session Alumni : Kisah Perjalanan Menuju Rumah Rakyat”. Kegiatan mulai berlangsung pukul 14.30 WITA di Aula Prof. Syukur Abdullah, Rabu (3/04/2024).
Hadir sebagai narasumber, Dr. H. Syamsu Rizal MI., Sos., M.si (Anggota DPR RI), H. Ray Suryadi Arsyad, S.IP (Anggota DPRD Kota Makassar) dan Zulhajar, S.IP., MA (Anggota DPRD Kab. Makassar Terpilih).
Mengawali kegiatan, Prof. Phil. Sukri M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Dies Natalis FISIP ke-63.
Ia pun turut menyampaikan ungkapan terimakasih atas kesediaan narasumber untuk hadir membagikan perjalanan menuju rumah rakyat.
Lebih Lanjut, Prof. Sukri mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat satu arah.
“Jadi adik-adik mahasiswa boleh berbagi pandangan ataupun memberikan pertanyaan, karena ini menjadi peluang yang besar terutama yang ingin berkarir nantinya di dunia politik”, lanjutnya.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan sharing perjalanan menuju kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Pemilihan Umum 2024 dengan tiga narasumber. Dr. H. Syamsu Rizal salah satu narasumber menceritakan manfaat terjun dunia politik. Menurutnya dengan terjun politik menjadi jalan mudah untuk melakukan pengabdian masyarakat.
Lebih lanjut, laki-laki yang kerap disapa Daeng Ical ini menyatakan bahwa ia mulai terlibat dalam dunia politik sejak tahun 2004. Namun, selama berkarir politiknya, ia telah beberapa kali berpindah partai.
“Saya termasuk orang yang telah banyak mencicipi partai. Selama saya terlibat dalam politik, saya telah berpindah-pindah dalam empat partai”, ungkap alumni Ilmu Komunikasi ini.
Sementara, H. Ray Suryadi Arsyad menceritakan dirinya yang awalnya tidak begitu tertarik dengan dunia politik. Hal ini karena anggapan sebagian masyarakat saat itu tentang politik yang dinilai tidak bersih.
“Meskipun saya lulusan ilmu politik, framing yang ada di media bahwa politik itu selalu berkaitan dengan hal-hal yang buruk mempengaruhi banyak orang termasuk saya untuk tidak ada cita-cita menuju ke sana saat itu”, ungkap anggota DPRD Kota Makassar itu.
Namun, pemikiran tersebut mulai berubah sejak tahun 2019, dan Ray memberanikan diri untuk terjun ke dunia politik. Ia mencalonkan diri dan terpilih pertama kali sebagai anggota DPRD Kota Makassar pada usia 28 tahun.
“Saya tertampar dengan satu kalimat bahwa jangan berpikir tentang apa yang bisa didapatkan dari sana melainkan apa yang bisa kita berikan. Ini yang membuat saya berubah pikiran dan dengan restu orang tua akhirnya memberanikan diri mencalonkan di tahun 2019 dan terpilih di usia 28 tahun”, jelasnya.
Setelah sharing perjalanan narasumber, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta yang berasal dari berbagai program studi di Universitas Hasanuddin. Kegiatan yang dipandu oleh Nurjannah Abdullah, S.IP., MA berlangsung dengan meriah hingga pukul 17.00 WITA.