MAKASSAR.UPOS.ID — Walaupun jadwal Pilpres masih berselang 2 tahun lebih, yakni di tahun 2024 seperti yang dijadwalkan KPU. Namun ruang publik kita sudah cukup diramaikan oleh pembahasan, analisis ataupun spekulasi mengenai siapa yang akan punya peluang paling besar duduk sebagai pengganti Jokowi kelak.
Di antara nama-nama yang dianggap berpeluang menjadi bakal Capres mendatang, salah satunya adalah Erick Tohir yang kini menjabat sebagai Menteri BUMN. Bahkan salah satu Ormas yang baru terbentuk yang bernama “Pusat Kedaulatan Rakyat” (PAKAR), ditengarai merupakan salah satu support infrastructure dari Erick Tohir menjemput Pilpres di tahun 2024.
Saat di konfirmasi tadi sore, ketua PAKAR Sulsel Dahlan Gege menegaskan bahwa tujuan utama dari PAKAR adalah mensupport realisasi gagasan Ekonomi Kerakyatan dari Erick Tohir.
“Kami hadir terutama didorong oleh keinginan kuat untuk membantu pak Erick Tohir dalam mewujudkan gagasannya tentang ekonomi kerakyatan. Sebagai bangsa, kita punya sumber daya ekonomi yang sangat besar, sisa memikirkan cara untuk mengoptimalisasikannya. Yang paling penting adalah sumber daya ekonomi tadi dioptimalisasi melalui pemberdayaan rakyat kecil secara berkelanjutan. Tentang Capres itu urusan belakangan kita lihat nanti, mengurus rakyat kecil jauh lebih penting”, ungkap Dahlan Gege.
Dahlan Gege juga menegaskan bahwa PAKAR sulsel selama ini telah melakukan beberapa program. Salah satunya adalah menyalurkan bantuan sosial berupa sembako bagi pihak yang membutuhkan, dan sementara merancang program enterprenur kaum muda di 24 kabupaten kota di Sulawesi Selatan.
“Beberapa hari lalu kami membantu menyalurkan bantuan sosial berupa sembako kepada segmen masyarakat yang membutuhkan, ada sekitar 3000 paket sembako yang kami bantu bagikan. Saat ini kami mendesain program lanjutan berupa workshop enterprenur kaum muda di semua kabupaten kota”, tambah Dahlan Gege.
Direktur Profetik Institute, Asratillah. Saat diwawancarai sore tadi tentang peluang Erick Tohir di Pilpres 2024, dia mengatakan bahwa Erick punya peluang walaupun mesti berkompetisi dengan bakal calon lain dengan modal elektabilitas yang lebih unggul.
“Erick Tohir punya peluang, rekam jejaknya pun sebagai menteri cukup positif di mata publik. Cuman Erick mesti berlomba dengan figur seperti Prabowo, Ganjar, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil yang punya modal awal elektabilitas yang besar. Bahkan mesti berlomba dengan ketua-ketua Parpol seperti Airlangga, Muhaimin dan Puan Maharani yang juga sedang mensosialisasikan diri sebagai capres”, ungkap Asratillah.
“Namun waktu yang tersisa masih cukup panjang, banyak hal yang bisa dilakukan oleh bakal-bakal kandidat. Dan saran saya Erick Tohir mesti membuka diri terhadap opsi sebagai capres dan cawapres mendatang. Sambil mensosialisasikan diri dan perkuat jejaring politik di akar rumput” tutup Asratillah.