BULA, UPOS.ID – SD Negeri 1 Bula, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), menggelar Pembagian Laporan Pendidikan semester 2 tahun ajaran 2023-2024 dan pameran karya siswa, Sabtu (15/6/2024). Program yang baru pertama kali digelar ini merupakan upaya mewujudkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kepala SD Negeri 1 Bula Nurhayati Kamis, S.Pd pada pembagian laporan pendidikan tersebut menjelaskan, penerimaan hasil belajar siswa-siswi sebagai bentuk kerja sama dan pertanggungjawaban sekolah kepada orang tua, sekolah melaporkan perkembangan hasil belajar peserta didik.
“Semoga hasil yang diperoleh peserta didik selama tiga bulan di semester genap ini dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk terus meningkatkan prestasi belajarnya,” kata Nurhayati.
Sebagai orang nomor satu di SD Negeri 1 Bula juga menjelaskan selain penerimaan laporan pendidikan. Lanjut Nurhayati, kegiatan pameran Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini digelar sebagai upaya menambah semangat orang tua siswa dalam membimbing putra-putrinya dalam penguatan karakter dalam nilai-nilai Pancasila.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten SBT yang diwakili oleh Plt. Kepala Seksi PTK Dinas Pendidikan Irwan Rumain, dalam sambutanya menyampaikan, penerimaan laporan pendidikan sebagai bahan evaluasi para generasi yang terus di siapkan untuk melanjutkan bhakti kepada bangsa dan negara.
“Terkait perkembangan marilah kita bersama menjaga anak-anak kita demi tercapainya Indonesia emas di tahun 2045 mendatang,” kata Rumain.
Menurut Rumain, program sekolah penggerak adalah upaya mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
“Program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara Holistik yang mencakup kompetensi dan karakter,” pungkasnya.
Ia menambahkan, dilain sisi profil pelajar pancasila ini dapat terlihat dari penguatan tema dipilih, tetapi sangat diharapkan nilai profil pelajar pancasila benar akan terinternalisasi di setiap lini kehidupan siswa secara bertahap sampai profil pelajar pancasila benar-benar terwujud dalam tutur kata dan perilaku anak.
“Harapan saya juga jika semua sekolah di Kabupaten SBT bergerak bersama menjadi sekolah penggerak, guru penggerak secara berkesinambungan maka upaya peningkatan mutu pendidikan akan terus meningkat,” tambah Rumain.**(Red-SR)