Upos.id, Pimpinan Pusat Sarekat Hijau Indonesia berkolaborasi dengan Republik Hijau menggelar Green Sunday Discussion via zoom dengan tema “Desa Sebagai Lanskap Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Ekonomi Politik” pada minggu (22/10/2023). Diskusi tersebut menghadirkan Achmad Yakub (Asisten Deputi Utusan Presiden RI Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan) dan Borny Kurniawan (Tenaga Ahli P3PD Kementerian Desa PDTT RI) yang dimoderatori oleh Muh. Adnan Kasogi (Dosen Fisip Unhas & Pengurus DPW SHI Sulawesi Selatan).
Diskusi tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Sarekat Hijau Indonesia, Ade Indriani Zuchri. Dalam sambutannya Ade Indriani Zuchri menyampaikan bahwa isu ketahanan pangan menjadi isu penting dan strategis serta menjadi perlawanan terhadap pangan impor.
“Isu ketahanan pangan itu bagian isu penting, dan akan menjadi alternatif dan strategis di bidang sumber daya alam, realitas saat ini desa sudah menjadi ruang diekspolitasi sumber dayanya. Kedaulatan pangan atau pangan lokal ini diharapkan mampu mengatasi kekurangan pangan dan sebagai bentuk perlawanan kita terhadap pangan impor. Isu kedaulatan pangan ini juga berkaitan dengan isu stanting dan kekurangan pangan bagi anak-anak, kedaulatan pangan diharapkan menjadi solusi permasalahan.” Jelas Ade Indriani Zuchri yang juga Tenaga Ahli P3PD Kementerian Desa PDTT RI.
Selanjutnya dalam paparan materinya, Achmad Yakub (Asisten Deputi Utusan Presiden RI Bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan) menyampaikan bahwa nuansa agraris ini menjadi corak pokok lanskap pedesaan.
“Secara teoritik memang kalua kita lihat yang dimaksud dengan des aitu setidaknya ada beberapa hal yah, seperti lahan pertanian lebih dominan, pertanian dalam arti luas yah didalamnya ada perkebunan, perikanan, peternakan itu dominan. Kemudian secara aktivitas ekonomi masih sangat tergantung terhadap ketersedian lahan, nuansa agraris ini menjadi corak pokok lanskap pedesaan”. Jelas Achmad Yakub.
Sementara itu, Borny Kurniawan (Tenaga Ahli P3PD Kementerian Desa PDTT RI) memaparkan materi tentang desa sebagai medan perebutan sumber agraria dengan memaparkan data terkait ironi kebijakan pangan yang terjadi.
“Sampai oktober 2023 pemerintah memiliki stok beras 1,6 juta ton, akhir tahun berkurang menjadi 800 ribu ton. Dengan alasan kemarau Panjang, pemerintah mengimpor 1,5 juta ton beras dari China. Bulog mendapatkan tambahan cadangan beras impor di Tengah petani giat menghasilkan padi”. Ungkap Borny Kurniawan.
Selain ironi kebijakan pangan, Borny juga menyampaikan terkait dengan penurunan kemiskinan pedesaan melalui kebijakan penyaluran dana desa.
“Sejak penyaluran dana desa, kemiskinan di desa turun dari 14,21% pada 2015 menjadi 12,29% pada 2022. Kemudian kebijakan BLT Dana Desa 2020-2022 menurunkan kemiskinan di desa (turun 0,32%). Desa juga menjadi penyangga tingkat ketimpangan ekonomi nasional”. Jelasnya.
Diketahui kegiatan tersebut dihadiri oleh para pendamping desa dari berbagai daerah, Pengurus sarekat hijau Indonesia, pengurus republic hijau, dan para pemerhati desa.