Oleh: Fadli Dason (Peneliti Profetik Institute)
Sebelum berangkat ke lokasi Deklarasi Dokter Delis menyempatkan bertemu hangat dengan sang Ibu. Seperti kesibukan-kesibukan lainnya, Sang Ibu adalah sosok kasih Tuhan di dunia. Sesibuk apapun Dokter Delis selalu mengingat Ibu.
Ingatan tentang Ibu menjadi sebuah kewajiban di dunia yang memantik kita kepada sosok orang terdekat, sejiwa, sosok cinta pertama seorang anak.
Mengingat Ibu barangkali menjadi Injeksi yang membangkitkan semangat kepada pemberdayaan aspek alam yang melingkupi lingkungan. Ingatan manusia akan alam memantik kenangan akan lingkungan, tempat kita lahir dan dibesarkan; terasa ketika kita masih dibawah asuhan Sang Ibu, gambaran itu yang paling jelas dalam perspektif manusia akan Alam.
Dokter Delis paham betul bahwa restu sang Ibu dapat mengantarkannya untuk menjadikan Morowali Utara menjadi lebih baik lagi, tidak hanya itu, Dokter Delis sebagai putra Daerah tentu merasakan getaran yang kuat bahwa daerah yang menjadi tempat dimana ia dibesarkan oleh Sang Ibu mesti dijaga baik dengan kesungguhan-merawat Alam merupakan kenangan utama dari Sang Ibu. Maka tepatlah bahwa beliau memang mesti MELANJUTKAN, dan menyelesaikan apa yang beliau mulai untuk menjadikan daerah dimana beliau dibesarkan menjadi daerah yang unggul.
Manusia tidak pernah memilih tapi pilihan Tuhan untuk manusia itulah takdir. Ingatan akan Tuhan mengantarkan Dokter Delis akan karunia yang berikan, ditakdirkan sosok Ibu yang menjadikannya kuat dalam menjalani hidup.
Meskipun ingatan akan Tuhan menyentuh dimensi Alam ghaib namun justru membangkitkan spiritual dan salah satu nilainya adalah mencintai dan menyayangi Sosok Ibu sebagai karunia Tuhan. Dokter Delis juga paham bahwa ingatan akan Tuhan menjadi pemicu utama yang mengantarkannya bertemu hangat sekaligus meminta restu.
Ingatan akan Ibu, Ingatan Akan Alam, dan Ingatan akan Tuhan, itulah yang menggerakan hati mulia Dokter Delis untuk menuju Deklarasi dengan keadaan yang mantap dan tak akan tergoyahkan dengan masalah apapun. Morowali Utara dibawah kepemimpinan Dokter Delis ibarat sebuah karunia, keyakinan kita bahwa sejarah akan memilih orangnya sendiri. Dibawah pilihan Tuhan (takdir) sejarah tidak pernah salah.
Wallahu A’lam Bisshawab (Hanya Allah yang mengetahui)