Upos.id—Parepare, 3 Desember 2024 — Pemandangan sampah yang mengapung di laut Parepare kian mengkhawatirkan. Tumpukan sampah terlihat jelas di beberapa titik strategis, seperti area sejajar dengan depo Pertamina hingga kawasan taman hasil reklamasi. Situasi ini tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga membawa dampak buruk bagi ekosistem laut.
Menurut pantauan lapangan, sampah yang terdiri dari plastik, limbah domestik, dan material lainnya menumpuk di sekitar taman reklamasi, tempat yang seharusnya menjadi destinasi rekreasi bagi warga. Ironisnya, kawasan ini justru berubah menjadi titik penumpukan sampah yang mencemari perairan.
“Sampah ini berasal dari masyarakat Parepare itu sendiri yang mana sangat banyak kita dapati penjual makanan dan minuman pinggir pantai yang tidak jelas sampahnya dibuang kemana,” ujar Agus aktivis Kota Parepare.
Tidak hanya menganggu pemandangan, tetapi sampah-sampah ini juga merusak ekosistem laut di perairan Parepare.
“Sampah di laut Parepare sedang dalam kondisi kritis. Sampah-sampah bukan saja menganggu penglihatan, tetapi juga mengancam ekosistem laut yang ada,” lanjut Agus aktivis Kota Parepare. Ia menambahkan, “Oleh karena itu, yang kita butuhkan adalah bagaimana pemerintah lebih memperhatikan dan menghadirkan solusi atas masalah ini dengan selalu mengawasi laut Parepare, apa lagi bagian Anjungan Cempae,” tutupnya.
Kami mendesak pemerintah kota untuk segera mengambil langkah tegas dan terukur. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain peningkatan pengelolaan sampah di sumbernya, pengawasan ketat di kawasan pesisir, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas lingkungan, diharapkan masalah pencemaran laut ini dapat segera teratasi, sehingga Parepare bisa kembali menjadi kota yang bersih dan lestari.