PolitikSejarah partai-partai besar di Indonesia adalah sejarah pemenang

Sejarah partai-partai besar di Indonesia adalah sejarah pemenang

Oleh:  Fadli Dason (Peneliti Profetik Institute)

UPOS.ID Perjalanan perpolitikan dalam suatu negara tak terlepas dari partai politiknya tidak terkecuali negara Indonesia. Tidak jarang karena konflik yang memicu dibentuknya partai politik, konflik ada karena persaingan ada dan dalam persaingan semua orang mau menang.
Teori chaos Marx tepat digunakan untuk menjelaskan hal tersebut, namun lebih jauh lagi pembentukan partai politik dianggap sebagai representasi identitas kelompok tertentu. Kelompok itu kemudian punya gagasan atau hidup dalam diskursus mengenai suatu kepentingan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan negara sehingga disebut sebagai kelompok kepentingan, lalu kelompok kepentingan inilah yang kemudian dinamai sebagai partai politik.

Sejarah politik adalah sejarah konflik – perebutan kekuasaan. Tidak terkecuali partai Golkar yang Pada awalnya Sekber Golkar direncanakan sebagai sebuah alternatif gagasan untuk menjembatani sebuah kepentingan di tengah terpolarisasinya politik dan ideologi. Namun, dalam perkembangannya, oraganisasi ini digunakan oleh golongan militer, khususnya Angkatan Darat, bersama puluhan organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan, sebagai senjata anti Partai Komunis Indonesia (PKI).

Mengamati sejarah partai-partai di Indonesia, Golkar salah satu partai yang memiliki sejarah kemenangan Pada Pemilu 1971, Sekber Golkar berhasil memenangkan suara sebanyak 62,8 persen dan mendapatkan 227 kursi. Pada Pemilu 1999, Golkar menempati posisi kedua dengan perolehan suara 22,5 persen dan 120 kursi di parlemen. Meskipun Golkar berada diurutan kedua dibawah PDIP namun dalam konteks pilkada morowali utara 2024 Golkar satu-satunya partai yang berada diambang dilematis untuk tetap mempertahankan citranya sebagai partai pemenang sebab mesti mempertimbangkan dengan matang untuk memberikan rekomendasi begitupun dengan partai-partai besar yang lain.

Kandidat kader Golkar Warda Dg Mamala yang digadang-gadang ingin bertarung di Pilkada Morowali Utara hingga kini dengan elektabilitas yang masih jauh tertinggal oleh Dr Delis Menurut Andi Hendra Dimansa (2024:  Matakita.co), Pilkada Morowali Utara Kian Dekat, Keunggulan Delis Julkarson Hehi Kian Meroket: Alasan ini memungkinkan sekali hingga saat ini Golkar masih berhati-hati sehingga belum memberikan rekomendasi resmi untuk pilkada morowali utara 2024.
Dari hasil pemilu 2024 setidaknya dapat menjadi ukuran kepada partai-partai besar seperti PDIP mmperoleh 25.387.279 suara (16,72 %) Partai Golkar: 23.208.654 suara (15,28%) Partai Gerindra: 20.071.708 suara (13,22%) PKB: 16.115.655 suara (10,61%) Partai NasDem: 14.660.516 suara (9,65%) PKS: 12.781.353 suara (8,42%) Partai Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%).

Dalam pertarungan “setiap orang ingin menang”, jadi kita perlu mengamati partai-partai besar tersebut dalam konteks pilkada Morowali Utara. PDIP menyerahkan rekomendasi dukungan kepada pasangan Dr. dr. Delis Julkarson Hehi – H. Djira K, S.Pd, M.Pd ini tentu pilihan yang tepat bagi PDIP yang melihat elektabilitas petahana jauh melampaui pesaingnya. Disusul oleh PKB yang turut merekomendasikan petahana tersebut, partai Gerindra nampaknya menarget petahana juga namun belum ada rekomendasi dari DPP Gerindra, selanjutnya ada PKS yang sebulan sebelumnya telah memberikan rekomendasi kepada petahana untuk kembali memimpin Morowali Utara. Dari delapan partai yang lolos ke senayan telah menentukan pilihannya dan tentu siap bertarung. Tersisa Demokrat, NasDem, Gerindra, Golkar yang mesti mempertimbangkan secara matang dalam pemberian rekomendasi untuk pilkada di berbagai daerah, banyak faktor yang mesti dipertimbangkan salah satunya memberi rekomendasi kepada kandidat yang memiliki elektabilitas rendah tentu dapat merusak citra partai besar sebagai partai pemenang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru