Oleh: Fadli Dason (Peneliti Profetik Institute)
Persaingan menjelang Pilkada dengan skema Head to Head akan dinilai sebagai warna demokrasi menarik bagi daerah yang multikultur tersebut. Dengan total daftar pemilih tetap Seratus enam ribu sembilan ratus enam puluh empat. Dari total tersebut setidaknya ada tujuh puluh tujuh ribu pemilih yang memilih Pasangan Delis-Djira yang dinilai sebagai petahana yang berkinerja baik dan sangat layak untuk melanjutkan. Dari total daftar pemilih tetap tersebut kurang lebih delapan ratus lima puluh lima pemilih yang memilih pasangan Jeffisa-Ruben dengan bermacam alasan namun paling jelas, setelah identifikasi, keterpilihan pasangan Jeffisa-Ruben karena alasan rivalitas dari petahana.
Mengapa angka elektabilitas kedua pasangan calon tersebut begitu jomblang?
Karena Jeffisa meraih enam ratus lima puluh empat suara pada Pileg, nampaknya hanya bertambah dua ratus setelah Ruben Hehi ikut merapat dan menjadi pasangan dari Jeffisa Putra.
Dari angka elektabilitas kedua pasangan calon tersebut dengan total dpt yang ada setidaknya tersisa dua puluh sembilan ribu seratus sembilan pemilih yang menjadi bagian dari pemilih belum menjatuhkan pilihannya kepada salah satu pasangan namun berpotensi menjadi penambah suara.
Menghitung koalisi, diluar dari partai HANURA terdapat dua partai yang signifikan mewarnai persaingan. Yaitu partai GOLKAR dan DEMOKRAT.
Dari hasil pileg suara partai GOLKAR unggul di tiga dapil dengan total keseluruhan suara sebesar dua puluh satu ribu empat ratus sembilan puluh delapan, dengan raihan tujuh kursi di Parlemen sementara DEMOKRAT berada diurutan keempat dengan perolehan suara delapan ribu lima ratus empat puluh tujuh dengan tiga jumlah kursi di Parlemen.
Rilisan survei Profetik Institute terkait pilihan bupati dengan simulasi nama-nama, Warda DG Mamala selaku figur berpengaruh GOLKAR mendapatkan angka dua puluh persen atau sebesar dua puluh satu ribu tiga ratus sembilan puluh dua pemilih. Nampaknya pemilih partai GOLKAR di Pileg konsisten melihat GOLKAR sebagai Warda DG Mamala sebab melihat perolehan suara GOLKAR yang angkanya sama sebesar dua puluh satu ribu.
Meskipun GOLKAR merapat kepada pasangan Jeffisa-Ruben nampaknya tidak signifikan dapat mengantarkan dua puluh satu ribu pemilih Warda DG Mamala merapat kepada pasangan tersebut. Sebaliknya delapan ribu suara yang masih tersisa dapat dipastikan dapat direbut oleh Holiliana Tumimomor sebagai figur berpengaruh DEMOKRAT dan partai ini dapat menjadi pesaing ketat partai GOLKAR di 2029 mendatang mengingat mesin partai ini dan Holiliana Tumimomor merapat ke pasangan petahana Delis-Djira.
Mengapa Pasangan Delis-Djira dapat dipastikan akan memenangkan PILKADA ?
Pertama, Seperti yang ditunjukkan angka elektabilitas diatas, angka tersebut menunjukkan adanya ketimpangan elektoral yang besar antara pasangan Delis-Djira dan Jeffisa-Ruben sumber Profetik Institute dan Charta Politica Delis-Djira dengan angka 72% Jeffisa-Ruben dengan Angka 0,8% . Kedua, Kepuasan publik terhadap kinerja Delis-Djira selaku Bupati dan Wakil Bupati Morowali Utara masih sangat besar yang berdampak pada keterkenalan dengan Angka Popularitas sebesar 80%. Ketiga Model komunikasi politik pasangan Delis-Djira dinilai pengamat lebih merakyat dibanding pesaingnya (Jeffisa-Ruben)