BudayaOPINITinta Emas dan Goresan Pena Keilmuan ini yang Harus dibangun

Tinta Emas dan Goresan Pena Keilmuan ini yang Harus dibangun

Oleh: Muhammad Osama Yusuf (Ketua Bidang Perkaderan PD IPM Parepare)

Tinta emas dan goresan pena keilmuan akan selalu mewarnai negeri ini, Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi pelajar, bertanggung jawab secara moril dalam membina dan mencerdaskan kehidupan bangsa, jauh sebelum kita merasakan kecanggihan teknologi saat ini, IPM hadir sebagai salah-satu penyumbang besar dalam proses kaderisasi, bahkan setiap kaderisasi yang dilakukan oleh IPM, ada banyak orang yang berkorban dan bertarung dengan waktu, keluarga, sampai persoalan kepentingan pribadi tak lagi dipikir, asal proses kaderisasi dilakukan dengan baik dan juga sukses.

Sejak saya berada di bangku kelas 1 SMP, seorang Ayahanda kita bersama di kota parepare pernah menyampaikan, bahwa “IPM harus disibukkan dengan kaderisasi, sebab tujuan IPM dibentuk sebagai organisasi yang bergerak di bidang pelajar untuk menyampaikan risalah-risalah Muhammadiyah, dan bagaimana Amal Usaha Muhammadiyah ‘AUM’, memberikan ruang lebar bagi pengelolaan perkaderan di sekolah-sekolah.”

Sangat membekas perkataan Ayahanda kita, sebelum jauh kesana, untuk memahami kader Muhammadiyah yang otentik, ditandai dengan proses kaderisasi-nya, kita ketahui bersama pintu gerbang untuk menjadi kader persyerikatan Muhammadiyah adalah melalui ortom-ortom Muhammadiyah, yaitu; IPM, maka dari itu jika kita berIPM. Maka, kita berMuhammadiyah dan jika kita berMuhammadiyah. maka kita ber-Islam.

 

IPM berperan penting sebagai upaya transendensi gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar. IPM sebagai pendukung visi islam berkemajuan. pola IPM bergerak pada pola kaderisasi. menurut hemat saya sebagai seorang kader Muhamamdiyah, kaderisasi adalah salah satu bentuk dari penanaman ideologi. Tidak hanya itu, kaderisasi bertujuan dalam membangun rumah aktualisasi minat dan bakat pelajar, pemataan minat dan bakat ini sebagai upaya IPM memberikan wadah kreativitas untuk pelajar. namun, hal ini sulit dilakukan tanpa adanya kerja sama antar amal usaha dan ortom, sepatutnya setiap amal usaha yang bergerak di bidang pendidikan hadir memberikan tempat seluas-luasnya dan selebar-lebarnya bagi proses kaderisasi. para siswa bisa saja memahami Muhammadiyah melalui pelajaran Al-Islam Kemuhammadiyahan. Tetapi, yang ingin disampaikan adalah nilai kepemimpin, paham dan cara pandang kemuhammadiyaan yang utuh secara kafah melalui metodologi yang matang, seperti yang dikatakan oleh Arthuser, bahwa “Untuk menyampaikan paham dan cara pandang adalah dengan melalui aparatus”, aparatus di sini adalah IPM, sebab itulah kewajiban IPM untuk menyalurkan satu paham, yang kita sebut sebagai paham islam berkemajuan.

Dengan demikian Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang bergerak di lingkup pelajar, tentunya mengambil peran penting dalam pelaksanaan fortasi ini, sebagaimana taklimat yang disampaikan oleh pimpinan pusat IPM bersama Majelis Dikdasmen, “fortasi ini merupakan first impression yang berdampak pada IPM dan Muhammadiyah selanjutnya”, akan tetapi
Banyak konsep luar biasa yang dihadirkan temen-temen IPM tidak direspon baik bahkan ditolak oleh sekolah Muhammadiyah yang ada di kota parepare, kegiatan “fortasi”, diselenggarakan oleh Bidang Perkaderan Pimpinan Daerah. Nahasnya, seringkali tidak mendapat perhatian serius dari sekolah Muhammadiyah.

Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kami di internal pimpinan? tentang pemahaman tenaga pengajar di sekolah-sekolah tersebut mengenai “fortasi”, sebab fortasi adalah langkah awal bagi siswa untuk mengenal Muhammadiyah dan IPM yang tidak diperoleh dari metode belajar sekolah pada umumnya. Oleh karena itu, PDM perlu mengambil kebijakan untuk memastikan Amal Usaha memberikan hak IPM untuk mengelola secara mandiri dengan sistem yang berlaku, dalam mengait kuantitas dan kualitas pelajar baru di sekolah Muhammadiyah.

Sejauh yang kami amati, PDM sama sekali tidak memperhatikan betul bagaimana kondisi AUM dan ortom di lapangan, seharusnya hal ini sudah menjadi pengetahuan umum bagi kita di persyarikatan muhammadiyah bahwa IPM memiliki tugas dan tanggung jawab mengelola setiap proses fortasi sampai pada tingkat lanjut, tugas AUM hanya memastikan kalau kegiatan yang dilakukan berjalan dengan lancar dan hanya berkoordinasi dengan pengelola fortasi, bukan malah AUM yang mengambil alih menjadi pengelola.

Harapan kami kedepannya tidak hanya kepada PDM. Tetapi, kepada amal usaha untuk lebih peka memberikan ruang dan tempat bagi IPM untuk bisa mengelola proses fortasi dan kegiatan lainnya! jika IPM sebagai pelanjut amal usaha muhammadiyah tidak lagi diberikan ruang, apalah arti dari proses kaderisasi yang kita lakukan selama ini, jika semua yang dilakukan harus berbenturan dengan amal usaha atau rumah kita sendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

[tds_leads input_placeholder="Your email address" btn_horiz_align="content-horiz-center" pp_msg="SSd2ZSUyMHJlYWQlMjBhbmQlMjBhY2NlcHQlMjB0aGUlMjAlM0NhJTIwaHJlZiUzRCUyMiUyMyUyMiUzRVByaXZhY3klMjBQb2xpY3klM0MlMkZhJTNFLg==" pp_checkbox="yes" tdc_css="eyJhbGwiOnsibWFyZ2luLXRvcCI6IjMwIiwibWFyZ2luLWJvdHRvbSI6IjMwIiwiZGlzcGxheSI6IiJ9LCJwb3J0cmFpdCI6eyJtYXJnaW4tdG9wIjoiMjAiLCJtYXJnaW4tYm90dG9tIjoiMjAiLCJkaXNwbGF5IjoiIn0sInBvcnRyYWl0X21heF93aWR0aCI6MTAxOCwicG9ydHJhaXRfbWluX3dpZHRoIjo3Njh9" display="column" gap="eyJhbGwiOiIyMCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTAifQ==" f_msg_font_family="702" f_input_font_family="702" f_btn_font_family="702" f_pp_font_family="789" f_pp_font_size="eyJhbGwiOiIxNCIsInBvcnRyYWl0IjoiMTIifQ==" f_btn_font_spacing="1" f_btn_font_weight="600" f_btn_font_size="eyJhbGwiOiIxNiIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxMyJ9" f_btn_font_transform="uppercase" btn_text="Subscribe Today" btn_bg="#000000" btn_padd="eyJhbGwiOiIxOCIsImxhbmRzY2FwZSI6IjE0IiwicG9ydHJhaXQiOiIxNCJ9" input_padd="eyJhbGwiOiIxNSIsImxhbmRzY2FwZSI6IjEyIiwicG9ydHJhaXQiOiIxMCJ9" pp_check_color_a="#000000" f_pp_font_weight="500" pp_check_square="#000000" msg_composer="" pp_check_color="rgba(0,0,0,0.56)"]

Berita terkait

Berita Terbaru