Upos.id, Menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, opini publik di Morowali Utara semakin dipengaruhi oleh berbagai kampanye, termasuk survei-survei yang diragukan kredibilitasnya. Fenomena ini sering terjadi dalam minggu-minggu krusial sebelum pencoblosan, di mana pasangan calon tertentu berusaha mengarahkan opini publik dengan memanfaatkan hasil survei yang dipesan.
Menurut seorang pegiat dan peneliti, Fadli, survei abal-abal ini sering dimanfaatkan pasangan calon yang merasa tertinggal untuk menarik dukungan melalui data yang tidak akurat. “Mereka ingin terlihat unggul di mata publik, padahal sebenarnya tidak demikian,” ujarnya. Selain memotivasi tim mereka, tujuan survei pesanan ini adalah untuk mempengaruhi pemilih yang masih bimbang.
Survei semacam ini sering menampilkan data yang tidak sesuai dengan survei-survei kredibel lainnya. Berikut adalah beberapa ciri survei abal-abal yang perlu diwaspadai:
Lembaga Survei Tidak Dikenal: Lembaga yang melakukan survei ini jarang terdengar sebelumnya. Saat muncul, hasil survei mereka seringkali mengejutkan atau tidak sesuai dengan tren yang ada.
Hasil Survei yang Berbeda Jauh: Hasil survei dari lembaga tersebut biasanya sangat berbeda dari survei lainnya, khususnya terkait pasangan calon yang dipesan untuk terlihat unggul.
Tidak Memiliki Rekam Jejak di Media: Lembaga survey pada dasarnya dapat dilacak melalui media, rekam jejak digital adalah salah satu cara melihat, bahwa tim survei memiliki rekam jejak kerja yang konsisten, objektif, dan dapat dipercaya.
Di Morowali Utara, terdapat beberapa lembaga survei terpercaya seperti Profetik Institute, Poltracking, Indikator, LSI Denny Ja, SMRC, dan Charta Politica yang telah lama berkiprah dan konsisten. Hasil survei mereka menunjukkan tren elektabilitas yang relatif stabil, dengan paslon unggulan yang konsisten di berbagai survei.
Namun, sebuah tim survei, bernama Lembaga Riset Calculus Survey dan Strategi (CSS), merilis hasil yang berbeda. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan pemilih dan pengamat.
Dengan waspada terhadap survei-survei tidak kredibel, pemilih di Morowali Utara diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih jernih menjelang pemilihan.