Bulukumba, Upos.id — Berkunjung ke Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, mencicipi kuliner khas menjadi salah satu keharusan. Salah satunya Dodol Palioi produk kelompok usaha AKSATA.
Usaha AKSATA yang meproduksi Dodol Palioi, merupakan kelompok usaha dimotori oleh 16 orang pemuda yang diketuai oleh Rahman, Produksi pertmanaya pada 25 Desember 2021.
Inspirasi usaha tersebut ditangkap dari keresahannya, melihat pergeseran waktu,
“Kita melihat perkembangan sejak dahulu kita sering menemukan dodol hanya pada waktu tertentu saja, seperti hari besar Islam, ini menjadi inspirasi tersendiri dalam mengangkat kue tradisional agar bisa kita nikmati di luar hari besar, serta bisa mudah dijumpai,” kata Rahman melalui pesan Whatsappnya, Jumat,(31/12/2021).
Bahan yang digunakan menggunakan bahan baku yang diambil dan diolah dari hasil produksi lokal desa,
“Khasnya adalah, dari bahan baku yang kita gunakan itu dari produksi dalam desa itu sendiri dan juga sebagai upaya dalam membantu peningkatan produksi local, proses pembuatanya masih sangat tradisional, menggunakan wajan di atas tungku dengan kayu bakar untuk tetap menjaga cita rasa khasnya,” jelas Rahman.
Tingkat higienisnya pun menjadi sesuatu yang dikedepankan untuk menjamin kelayakan untuk di konsumsi,
“Mulai dari bahan hingga alat sebelum digunakan itu dibersihkan secara keseluruhan, ini merupakan bentuk jaminan kita kepada pelanggan,” ringkas Herman salah satu anggota kelompok.
Menurut Rahman yang menjadikan Dodol Palioi disebut khas, yakni pada pada prosesnya,
“Dodol Palioi ini tentu memiliki perbedaan tersendiri dari dodol pada umumnya. Mulai dari proses pematangan kelapa, pengolahan gula dan adonan lainnya diolah dengan cara tradisional tersendiri,” tutup Rahman.
Adapun varian rasa yang tersedia diantarnya original, durian, wijen, kacang tanah.
Ketua PKK Benteng Palioi, Hasmira, mengatakan tentunya sangat mendukung kreasi anak muda,
“Menjadi harapan kami bahwa, Benteng Palioi bisa jadi tumbuhnya UMKM, selain dari dodol Palioi ada juga usaha UKM, seperti kripik pisang, keripik halma. Dan saya berharap produk dodol ini bisa masuk di pasar modern (supermarket), dan berharap dukungan pemerintah dalam pengembagannya,” harap Mira, sapaan akrabnya.
Senada yang disampaikan Kepala Desa Benteng Palioi, Syarif, turut mengapresiasi kehadiran produk tersebut,
“Kami selaku pemerintah desa sangat memberi support kepada anak muda, apalagi ditengah pandemi ini anak muda mampu meningkatkan ekonomi UKM,” tutup Syarif.(*)